PROTIMES.CO — Upaya mencegah kecelakaan akibat pohon tumbang terus dilakukan Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) Jakarta Selatan.
Dalam sebulan terakhir, sebanyak 1.195 pohon telah ditangani dengan mengandalkan sinergi laporan warga dan pemantauan lapangan.
Kepala Sudin Tamhut Jakarta Selatan, Djauhar Arifien, menegaskan pentingnya kolaborasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.
“Saya juga selalu ingatkan kepada masyarakat, apabila menemukan pohon di wilayahnya yang rawan tumbang, seperti sempal, keropos, dan sebagainya agar segera melaporkan kami,” ujarnya.
Djauhar menjelaskan bahwa penanganan tersebut meliputi pemangkasan ringan, sedang, berat, hingga penebangan. Laporan diterima melalui aplikasi JAKI, permintaan dari kelurahan, maupun hasil monitoring tim di lapangan.
“Pemangkasan kita lakukan berdasarkan kategori ringan, sedang, hingga berat, termasuk penebangan dan penanganan pohon tumbang. Penanganan pohon itu juga untuk lebih memberikan kemanan dan kenyamanan,” jelasnya.
Jumlah pemangkasan kategori sedang mendominasi dengan 608 pohon, disusul kategori berat 324 pohon, ringan 167 pohon, dan 96 pohon tumbang telah ditangani.
Ia memaparkan bahwa wilayah dengan penanganan tertinggi adalah Kecamatan Pancoran (125 pohon), sedangkan wilayah dengan penanganan paling sedikit adalah Kebayoran Baru (11 pohon).
Djauhar juga menjabarkan perbedaan antara jenis pemangkasan.
“Kalau pangkas ringan kita hanya merapikan saja, pangkas sedang kita memotong banyak cabang, dan pangkas berat kita potong dari atas hingga bawah batang yang menjulur ke bawah dan rawan tumbang,” ungkapnya.
Pihaknya berharap kesadaran masyarakat terhadap potensi bahaya dari pohon tua atau rusak terus meningkat, sehingga pelaporan bisa dilakukan lebih cepat dan mencegah risiko jatuhnya korban jiwa atau kerugian materi.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment