PROTIMES.CO – Pertunjukan Reog Ponorogo tidak hanya memiliki daya tarik yang unik dari tariannya, namun sebagai identitas budaya masyarakatnya, Reog Ponorogo sudah seperti darah daging mereka.
Tidak sedikit masyarakat Ponorogo yang bertahan hidup dengan menjadi seniman Reog. Komunitas Bantarang adalah satu dari sekian banyak kelompok seni pertunjukan yang bertahan hidup melalui bagian subsektor ekonomi kreatif ini.
Disela pertunjukan Gelar Reog Ponorogo, Susiwijono Moegiarso selaku Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan bahwa keterlibatan masyarakat Ponorogo dalam mengembangkan dan melestarikan budaya Reog Ponorogo sangat patut diapresiasi.
Sanggar seni Reog, pertunjukan langsung, hingga ciri khas dari topeng kepala singa yang dihiasi dengan bulu merak menjadi daya tarik tersendiri bagi Reog Ponorogo.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengungkapkan perihal pembangunan monumen Reog yang memiliki ketinggian 126 meter. Harapannya monumen itu tidak hanya menjadi simbol budaya masyarakat Ponorogo, namun juga bisa berdampak terhadap sektor ekonomi berbasis pariwisata budaya.
Penulis: M. Dzakwan
Editor: Khopipah Indah Lestari