JAKARTA,PROTIMES.CO – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) terus bekerja untuk meningkatkan koperasi modern melalui program pendampingan. Targetnya adalah sebanyak 114 koperasi pada tahun 2024 dengan tenaga pendamping dari berbagai bidang ilmu, yang dipilih dari 2.796 pelamar, beberapa di antaranya memiliki gelar akademis Magister (S2) atau Doktor (S3).
“Tugas tenaga pendamping tidak mudah. Keberhasilan dan kinerja tenaga pendamping akan diukur dari perubahan koperasi setelah pendampingan,” kata Deputi Bidang Perkoperasian KemenKopUKM Ahmad Zabadi dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (11/7/24).
Pendampingan akan dilakukan dengan dua model, yakni secara langsung/luring melalui penempatan 80 tenaga pendamping dan 34 lainnya melalui pendampingan digital oleh vendor technology provider.
Zabadi menyatakan bahwa program pendampingan yang dimulai di tiga daerah yakni Makassar, Medan, dan Yogyakarta—sangat penting untuk mempercepat pencapaian target sebanyak 500 koperasi modern dan kontribusi koperasi terhadap PDB nasional sebesar 5,5 persen pada 2024.
Terdapat 15 tema yang dirancang untuk mendukung koperasi sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti manajemen bisnis, akuntansi dan manajemen keuangan, dan pemasaran.
Zabadi menjelaskan bahwa para pendamping ditugaskan untuk melaksanakan program strategis KemenKopUKM, termasuk Rumah Produksi Bersama/Pembagian Pabrik seperti RPB sapi di NTT, kulit di Jawa Barat, dan rotan di Jawa Tengah, antara lain. Selanjutnya adalah program Minyak Makan Merah (M3) yang akan dibantu agar perusahaan dapat mengembangkan inovasi produk.
“Koperasi harus mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat dari tenaga pendamping agar mereka dapat menjadi offtaker dan rantai pasok, Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), serta digitalisasi. Harapannya, hal ini akan meningkatkan jumlah anggota, volume usaha, Sisa Hasil Usaha, serta terjadi perbaikan kualitas tata kelola dan layanan keanggotaan,” kata Zabadi.
Menurut Zabadi, kinerja tenaga pendamping akan dinilai dan secara menyeluruh dengan kriteria penilaian; Sangat Baik, Baik, dan Cukup Baik.
Acara peluncuran dihadiri oleh Asisten Deputi Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional, Nasrun Siagian.
Selain itu, acara ini sebagai ajang pembekalan lima hari bagi tenaga pendamping sebelum ditempatkan pada koperasi oleh praktisi, instruktur profesional dari PPA FEB-UI, Universitas IPB, ICCI, dan UCoach. (*)