LABUAN BAJO,PROTIMES.CO – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyelenggarakan event Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS) ke-3 dengan tema Diplomatic Tour – Trail of Spices in East Nusa Tenggara di Labuan Bajo, NTT pada 30 Juni 2024.
Tujuan event ini untuk mempromosikan potensi daerah, utamanya aset soft power Indonesia berupa Gastronomi Nusantara serta mendorong peningkatan perdagangan, pariwisata, dan investasi.
Sebanyak 45 peserta Dubes dan Kepala Perwakilan serta pejabat dari 23 perwakilan diplomatik, Australia, Austria, Bahrain, Bangladesh, Brazil, Filipina, Filipina untuk ASEAN, Finlandia, Kamboja, Kenya, Republik Korea, Laos, Maroko, Mesir, Pakistan, Persatuan Emirat Arab, Polandia, Rwanda, Singapura, Slovakia, Sri Lanka, Spanyol, dan Turki.
“Kami menyambut hangat kehadiran para Dubes negara sahabat di tanah Labuan Bajo. Kita terbuka untuk kerja sama di bidang ekonomi, sosial dan budaya.” kata Pj Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake, di Puncak Waringin, Minggu (30/6/24).
Kegiatan selama IGS berlangsung peserta melakukan kunjungan ke berbagai destinasi unggulan di kawasan Manggarai Barat dan NTT.
Selain menikmati Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), peserta diajak menyaksikan keanggunan Komodo, menikmati kuliner tradisional, pemandangan alam eksotis gugus-gugus sekitar Pulau Flores, hingga promosi produk kerajinan berbahan dasar bambu lokal bermutu global.
Peserta juga diajak melakukan penanaman pohon Parapuar Green Action di Parapuar Viewpoint, sebagai langkah konkret dalam komitmen aksi iklim dunia.
InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) turut memperkenalkan the Golo Mori Convention Center sebagai prospek investasi masa depan pengembangan pusat konvensi internasional berkelanjutan terbesar di wilayah Indonesia timur.
“Atas nama seluruh peserta, kami mengapresiasi seluruh panitia penyelenggara atas fasilitasi kesempatan bagi kami untuk mengenal potensi NTT, mulai dari kuliner lokal hingga peluang kerja sama ekonomi dan investasi,” kata Dubes Maroko Ouadia Benabdellah. (*)
