PROTIMES.CO – Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) menyoroti dampak langsung dari aktivitas pertambangan nikel terhadap kehidupan masyarakat pesisir dan pulau kecil, khususnya di Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara.
Di pulau tersebut, warga dilaporkan mengalami krisis air bersih akibat pencemaran sumber mata air oleh aktivitas tambang.
“Sumber mata air yang mengalir ke rumah-rumah warga menjadi keruh dan bercampur lumpur, menyebabkan krisis air bersih yang dialami warga selama hampir tiga pekan,” kata Susan Herawati, Sekjen KIARA.
KIARA juga mencatat sejumlah dampak lainnya, seperti kebun warga yang dijadikan jalan hauling tambang dan kriminalisasi terhadap warga yang menolak kehadiran perusahaan tambang PT GKP.
Penelitian Nexus3 Foundation di Teluk Weda, Maluku Utara, juga menunjukkan kontaminasi berat akibat industri nikel.
“Ikan ditemukan mengandung arsenik dan merkuri. Kadar arsenik meningkat 20 kali lebih tinggi dari 2007,” ungkap Susan.
KIARA mendesak pemerintah mengevaluasi seluruh izin usaha pertambangan (IUP) di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, serta menghentikan penerbitan izin baru demi menjaga ruang hidup masyarakat dan lingkungan.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment