PROTIMES.CO – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pesantren dalam membangun ekosistem pemberdayaan masyarakat desa.
Hal ini ia sampaikannya dalam Dialog Terbuka Membangun Ekosistem Pemberdayaan Masyarakat Desa yang diselenggarakan di UIN Walisongo Semarang, Kamis (19/6/2025).
“Kita butuh akademisi sebagai penopang ilmu dan teknologi, dan kita butuh pesantren sebagai penggerak komunitas dari bawah. Kalau disinergikan, dampaknya luar biasa,” ujarnya.
Muhaimin menggarisbawahi bahwa pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto sedang mendorong terbentuknya 80.000 Koperasi Merah Putih Desa dan memperkuat lebih dari 65.000 BUMDes sebagai motor ekonomi kerakyatan. Kolaborasi ini ditargetkan menciptakan jutaan lapangan kerja berkualitas di desa.
Ia menegaskan bahwa target penghapusan kemiskinan ekstrem mendekati nol persen pada tahun 2026 menjadi prioritas, sesuai mandat Presiden dan RPJMN.
Kemenko PM sendiri akan mengoordinasikan percepatan penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan, dengan mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Kerja besar ini tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah,” kata Muhaimin.
Ia pun menyerukan keterlibatan semua pihak demi menciptakan transformasi ekonomi dan sosial di tingkat desa.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment