PROTIMES.CO – Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan kesenian Reog Ponorogo yang berasal dari Indonesia sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb). Penetapan ini terjadi pada 3 Desember 2024 lalu di Asunción, Paraguay, dan menjadi hal penting bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Ponorogo, Jawa Timur.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah bersama Paguyuban Warga Ponorogo mengadakan acara “Gelar Reog Ponorogo” yang melibatkan 40 grup seni Reog dari berbagai wilayah di Jabodetabek. Acara tersebut, yang diadakan di Gedung Ali Wardhana Kemenko Perekonomian pada Sabtu (11/1/2025), sekaligus menjadi wujud rasa syukur dan komitmen untuk terus melestarikan seni tradisional ini.
“Sebenarnya, pengusulan Reog sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) dunia itu sudah lama, namun secara administratif persyaratannya baru terpenuhi saat tahun 2022 dan ditetapkan di Desember 2024,” ungkap Susiwijono Moegiarso selaku Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian saat acara Gelar Reog Ponorogo.
Sebagaimana kebudayaan Indonesia yang beragam, Reog memiliki nilai sejarah dan filosofi yang penting. Dalam sejarahnya, Reog menjadi sarana komunikasi budaya saat masa Kerajaan Majapahit. Sedangkan nilai filosofinya, topeng barongan yang biasa digunakan oleh penari Reog melambangkan kekuatan, keberanian, dan kepemimpinan.
Penetapan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) Dunia, diharapkan menjadi pemacu masyarakat Ponorogo dalam melestarikan budaya serta memanfaatkannya sebagai nilai ekonomi kreatif.
Penulis: M. Dzakwan
Editor: Khopipah Indah Lestari
