PROTIMES.CO – Barisan Ansor Serbaguna Maritim Nadlatul Ulama (Baritim NU) mengapresiasi keputusan tegas Presiden Prabowo Subianto mencabut izin pertambangan di kawasan konservasi Raja Ampat.
“Langkah ini sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan, terutama di wilayah yang dikenal memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia,” ujar Komandan Satuan Khusus Banser Maritim (Baritim) Ikhwan Arief di Jakarta, Rabu (11/6/2026).
Arief menilai keputusan tersebut mencerminkan semangat pembangunan berkelanjutan yang tidak mengorbankan ekosistem.
Menurutnya, ekosistem laut di Raja Ampat merupakan aset berharga bangsa yang harus dijaga secara serius.
“Pencabutan izin tambang ini menunjukkan negara hadir untuk melindungi alam dan rakyatnya. Industri, pariwisata, dan pelestarian lingkungan harus berjalan seiring, dan Raja Ampat adalah contoh konkret bagaimana konsep blue economy dapat diterapkan,” tuturnya.
Menurut Ikhwan, industri, ekonomi pariwisata, dan pelestarian lingkungan harus terus berjalan seiringan, utamanya di Raja Ampat, sehingga program blue economy sangat penting untuk diterapkan di seluruh sisi industri.
Potensi Raja Ampat tidak hanya pada kekayaan alamnya, tetapi juga pada sumber daya manusianya yang terus berkembang.
“Karena potensi ketiganya sangat besar, apalagi jika terus ditingkatkan dengan adanya peningkatan SDM yang sangat signifikan di tanah Papua,” ungkap Ikhwan.
Selain sebagai Komandan Satuan Khusus Baritim, Ikhwan merupakan salah satu aktivis lingkungan yang pernah melakukan pendampingan di berbagai wilayah di Indonesia termasuk di Raja Ampat.
Selama di Raja Ampat, ia melakukan pendampingan peningkatan kapasitas sumber daya masyarakat dan pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan.
Baritim berharap keputusan ini menjadi pijakan kuat untuk menata ulang kebijakan pemanfaatan sumber daya alam secara adil dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Pewarta: Khairul
Editor: Khopipah
Be First to Comment