PROTIMES.CO – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi kemiskinan.
Dalam Dialog Rembug Inpres 8/2025 di Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, ia menyebut peran pemerintah daerah dan sektor swasta sebagai kunci keberhasilan di lapangan.
Ia mengapresiasi contoh positif dari Kecamatan Semarang Utara yang berhasil menjalin kemitraan strategis dengan BUMN dan dunia usaha.
“Salah satu UMKM binaan di wilayah tersebut bahkan telah berhasil menembus pasar ekspor,” kata Muhaimin di hadapan lurah, camat, pendamping bansos, dan warga penerima manfaat.
Menurutnya, bentuk sinergi semacam ini sejalan dengan semangat Inpres 8/2025 yang mendorong pengurangan beban, peningkatan pendapatan, dan penghapusan kantong-kantong kemiskinan.
Muhaimin juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang berbasis data melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Validasi data harus menjadi tugas rutin pemerintah daerah,” tegasnya. Ia meminta agar tak ada lagi program bantuan yang salah sasaran.
Tak hanya soal bantuan, Menko PM juga menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi. Ia mendorong agar keluarga miskin yang sudah memulai usaha diberikan dukungan berupa pelatihan, pendampingan, dan pembiayaan.
“Kalau ada keluarga miskin yang sudah mulai usaha, jangan dilepas begitu saja. Harus didampingi, difasilitasi, dan diarahkan agar bisa mandiri,” ujarnya.
Dialog juga diisi dengan tanya jawab dari peserta yang menyampaikan kendala dan keberhasilan program di masing-masing wilayah. Menurut Muhaimin, hal-hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi dalam memastikan kebijakan pemerintah benar-benar menyentuh masyarakat.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment