YOGYAKARTA,PROTIMES.CO – SMP N 12 Yogyakarta meraih peringkat pertama dalam kategori SMP/Sederajat dalam Anugerah Inovasi dan Penelitian Kota Yogyakarta 2023. Mi Bah Lintang dan Mi Limbah Kulit Kentang adalah inovasi baru di babak pertama SMP/Sederajat.
Limbah kulit kentang (Solanum Tuberosum L) memiliki lebih banyak kalium daripada dagingnya, kata Sherina Aurelia Faizah, salah satu perwakilan dari SMP N 12 Yogyakarta. Menurut pihaknya, inovasi ini telah dikerjakan sejak tahun 2022.
“Awalnya kami baca jurnal kalau kulit kentang mengandung kalium lima kali lebih besar dari dagingnya. Kemudian kami melihat di Indonesia minat masyarakat dalam mengkonsumsi mie instan sangat besar, jadi kami mencoba untuk membuatnya menjadi mie,” ujar Sherina saat ditemui setelah penyerahan piagam penghargaan AIP tahun 2023 pada acara Festival Inovasi Jogja di Taman Pintar, Sabtu (29/6/24).
Menurutnya, mie Bah Lintang adalah salah satu cara untuk menyelesaikan masalah sampah di Kota Yogyakarta dan merupakan pilihan makanan yang sehat tetapi tetap gurih, kenyal, dan harum seperti mie biasa. Selain itu, Sherina menyatakan bahwa mie yang dia buat telah diuji di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM.
“Dalam pengujian Total Plate Count, Mi Mbah Lintang layak dikonsumsi karena tidak melebihi batas syarat yang ditentukan SNI NI 2987:2015. Jadi, pengujian ini untuk mengetahui jumlah mikroba dalam makanan, nah dari datanya Mie Mbah Lintang layak dan aman untuk dikonsumsi,” jelas Sherina.
Berdasarkan pengujian laboratorium, Sherina juga menjelaskan bahwa mie Mbah Lintang tanpa kulit kentang memiliki mineral kalium yang lebih tinggi, protein yang lebih tinggi, kalori yang lebih rendah, dan karbohidrat yang lebih sedikit.
Juara pertama di tingkat SMA/sederajat diraih oleh SMA N 3 Yogyakarta dengan inovasi game monopoli sadar keselamatan. SMA N 1 Yogyakarta dan SMKS Indonesia meraih juara kedua dan ketiga dengan inovasi I-Kiwae dan Bio Ink, yang merupakan tinta spidol yang terbuat dari bahan alami.
Plt Asisten Administrasi Umum Dedi Budiono memberikan penghargaan dan rasa bangga kepada para siswa yang telah berhasil menemukan solusi untuk masalah yang ada di kehidupan sehari-hari.
“Dengan kegiatan seperti ini sangat luar biasa, sebuah keunggulan dan daya saing yang mampu kita hadirkan. Kedepannya semoga tumbuh subur inovasi di Kota Yogyakarta dan bukan sekadar inovasi untuk inovasi namun inovasi untuk memperbaiki kualitas kehidupan kita, kualitas kehidupan bermasyarakat dan kualitas kehidupan di lingkungan sekolah. Dalam konteks yang lebih luas pada ujungnya harapannya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya. (*/chi)