JAKARTA,PROTIMES.CO – Kasus perjudian online telah menjadi fenomena yang meresahkan dengan dampak negatif yang semakin merajalela di masyarakat seiring dengan perkembangan era digital yang semakin canggih dan kemudahan akses internet.
“Masyarakat desa adalah yang paling terdampak dari wabah judi online hari ini. Survei terakhir kami menyatakan bahwa, 7 dari 10 Warga Desa telah terpapar Judi Online. Mereka semua berpenghasilan dibawah rata-rata,” ujar Shafigh Lontoh selaku Sekjen DPP Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI).
Dampak negatif dari maraknya judi online pun sangat meresahkan, baik dari segi sosial maupun ekonomi. Oleh karena itu, perlu adanya langkah-langkah preventif yang lebih tegas untuk mengatasi masalah ini demi menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI dan Satgas Judi Online sangatlah penting untuk menanggulangi dan mencegah tren judi online marak terjadi lagi. Tindakan yang lebih tegas dan koordinasi yang efektif antara kedua instansi tersebut diperlukan agar masyarakat desa dapat terhindar dari dampak negatif perjudian online, juga demi menjaga keamanan dan kesejahteraan mereka.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Menkominfo dan Satgas Judi Online bentukan Presiden RI yang efektif meminimalisir meluasnya wabah judol. Pertanyaan kami justru hadir untuk SafeNet yang menggalang petisi, haruskah Menkominfo mundur dalam perjuangannya hari ini? Berkenan kah SafeNet bersama kami untuk membuat petisi juga terkait pemberantasan judi online? Kami harap SafeNet memiliki cita-cita yang sama seperti kami, demi terwujudnya ekosistem digital yang sehat di Indonesia,” ujar Shafigh Lontoh.
Oleh karena itu, diharapkan pemerintah dapat terus memberikan dukungan intensif untuk meminimalisir tren judi online di masyarakat. Dengan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan yang intensif, diharapkan akan terciptanya lingkungan masyarakat yang lebih aman dan sejahtera. (*)