Tanggal dan Hari

DKI Jakarta Terapkan Kurban Berkah Bebas Sampah

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta mengimbau seluruh panitia kurban dan masyarakat untuk melaksanakan ibadah kurban pada Iduladha 1445 Hijriah secara ramah lingkungan atau menerapkan prinsip "Eco Qurban."
WhatsApp
Facebook
X
Threads

JAKARTA,PROTIMES.CO – Sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta mengimbau seluruh panitia kurban dan masyarakat untuk melaksanakan ibadah kurban pada Iduladha 1445 Hijriah secara ramah lingkungan atau menerapkan prinsip “Eco Qurban.”

Menurut Asep Kuswanto, kepala Departemen Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, upaya untuk mewujudkan ‘Eco Qurban’ dapat dicapai dengan memastikan bahwa lingkungan sekitar tidak tercemar selama proses kurban maupun setelahnya.

“Jangan sampai limbah hewan kurban, seperti darah dan isi perut, tanpa ditangani hingga berceceran, lalu dibuang ke got, selokan, dan kali,” ujar Asep.

Menurutnya, limbah hewan kurban yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan bau yang tidak nyaman di lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.

“Limbah dari potongan hewan kurban yang dibuang ke badan air dapat merusak ekosistem. “Sederhananya, ikan di badan air bisa mati jika limbah isi perut hewan kurban dibuang ke sana,” katanya.

Untuk mencegah hal ini terjadi, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyarankan agar warga Jakarta menangani limbah hewan kurban dengan menguburnya di dalam lubang tanah, dengan ukuran minimal 1 m3 untuk sapi berukuran 400-600 kg dan 0,3 m3 untuk kambing berukuran 25-35 kg.

Selain itu, limbah hewan kurban juga dapat diolah kembali menjadi kompos dengan menggunakan komposter, yang merupakan biokonversi maggot Black Soldier Fly, sebelum dikirim ke tempat pengolahan untuk diproses dengan benar.

DLH Provinsi DKI Jakarta saat ini terus mengkampanyekan untuk menghindari penggunaan kantong plastik sekali pakai saat memberikan daging kurban.

“Sebagai alternatif, masyarakat dapat menggunakan wadah daging kurban yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan. Masyarakat bisa menggunakan besek bambu, daun pisang, daun jati dan lain-lain yang berasal dari bahan alami ataupun wadah guna ulang yang masih layak dan higenis,” tutup Asep.

Bekerja sama dengan Tunas Muda Care (TCare), DLH Provinsi DKI Jakarta juga menyelenggarakan kompetisi media sosial “Eco Qurban” yang disebut “Kurban Berkah Bebas Sampah“.

Seluruh warganet Jakarta diajak untuk membuat video reel di Instagram tentang kurban ramah lingkungan. untuk mendorong penerapan kurban ramah lingkungan ini di DKI Jakarta. (*)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Scroll to Top

LOGIN