PROTIMES.CO – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menegaskan bahwa sertifikat elektronik yang diterapkan oleh pemerintah telah dilengkapi sistem keamanan berlapis untuk memastikan keamanannya.
Pernyataan ini disampaikan menyusul beredarnya isu yang menyebutkan bahwa digitalisasi sertifikat tanah ini rentan dibobol.
Dalam forum Bincang Isu Pertanahan dan Tata Ruang Bersama Menteri ATR/BPN, Nusron menepis kekhawatiran tersebut dengan menegaskan bahwa data sertifikat elektronik disimpan di lima data center berbeda dan dilindungi oleh sistem keamanan tingkat tinggi.
“Jika ada yang mengatakan Sertifikat Elektronik tidak aman, itu adalah berita sesat. Sistem kami sudah memiliki lapisan perlindungan mulai dari first line hingga lapisan kelima, sehingga tidak mungkin semua data bisa hilang,” ujarnya.
Sertifikat Elektronik dinilai lebih aman dibandingkan dengan sertifikat kertas yang bisa hilang akibat pencurian, kebakaran, atau bencana alam. Selain itu, masyarakat kini dapat mengakses dan memverifikasi sertifikat mereka melalui perangkat digital, menjadikannya lebih praktis dan efisien.
Lebih dari sekadar sistem administrasi pertanahan, program digitalisasi ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan transparansi dan efisiensi layanan publik.
Nusron Wahid juga menyoroti bahwa isu keamanan yang beredar adalah bagian dari upaya pihak tertentu untuk mendiskreditkan program ini.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah