Tanggal dan Hari

Tarif Perdagangan Naik, Sejumlah Menteri Berangkat ke AS untuk Negosiasi

Sejumlah menteri pemerintahan Prabowo Subianto berangkat ke AS untuk melangsungkan negosiasi tarif perdagangan yang dikenakan Presiden Donald Trump.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Instagram/airlanggahartarto_official)

PROTIMES.CO – Sejumlah menteri pemerintahan Prabowo Subianto berangkat ke Amerika Serikat (AS) pada 16–23 April 2025 untuk melangsungkan negosiasi tarif perdagangan yang dikenakan Presiden Donald Trump terhadap Indonesia sebesar 32 persen.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat koordinasi terbatas di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (14/4/2025).

“Hari ini kami melakukan rapat koordinasi teknis terbatas, ini kaitannya dengan posisi Indonesia terhadap tarif yang dikenakan oleh pemerintah AS. Dan terkait dengan itu, pada tanggal 16 sampai 23 nanti beberapa menteri yang ditugaskan oleh Bapak Presiden,” ucap Airlangga.

Airlangga menyebut, delegasi yang akan berangkat untuk negosiasi itu ialah Menteri Luar Negeri Sugiono yang berangkat pada hari yang sama, Senin (14/4). 

Pada Selasa (15/4), Airlangga bersama Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu juga berangkat ke AS untuk negosiasi tarif dagang tersebut.

“Kami akan bertemu dengan USTR, Secretary of Commerce, Menteri Secertary of State, dan Secretary of Treasury. Hari ini Pak Menlu juga akan berangkat ke Washington DC. Kemudian besok saya dan Ibu Mari Pangetsu akan berangkat,” ungkap Airlangga. 

Tak hanya itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga akan berangkat ke AS dan diagendakan menghadiri Spring Meeting IMF-World Bank di Washington DC.

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat kesempatan pertama untuk negosiasi tarif dengan pemerintahan AS.

Dalam kesempatan tersebut, pemerintah akan menyampaikan negosiasi ke pemerintah AS untuk deregulasi kebijakan ekspor impor, kemudahan investasi perusahaan RI ke AS maupun sebaliknya. 

Serta menyeimbangkan defisit neraca perdagangan dengan menargetkan tambahan impor dari AS 18-19 miliar dolar AS.

“Jadi seluruh isu kita akan jawab. Dan juga rencana daripada Indonesia untuk mengkompensasikan delta daripada ekspor dan impor yang besarnya 18-19 miliar dolar AS,” ungkap Airlangga.

“Secara teknis juga Indonesia akan ada selain menggunakan investasi Amerika di Indonesia. Indonesia juga akan ada perusahaan yang akan investasi di Amerika. Sehingga seluruhnya tentu tergantung daripada pembicaraan nanti,” tandasnya.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Scroll to Top

LOGIN