Press "Enter" to skip to content

Prefektur Miyagi Beri Insentif Peningkatan Kompetensi, Christina: Peluang PMI di Jepang Kian Terbuka

(Foto: Instagram/kemenp2mi)

PROTIMES.CO – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, menegaskan pentingnya kerja sama langsung antara Kementerian P2MI dengan sejumlah pemerintah daerah atau prefektur potensial di Jepang guna mempercepat peningkatan penempatan pekerja migran Indonesia (PMI).

Christina menyambut baik rencana pemerintah Prefektur Miyagi menyiapkan insentif untuk perusahaan lokal di Jepang yang bisa meningkatkan kompetensi pekerja migran, termasuk dari Indonesia.

Adapun kompetensi tersebut berupa pelatihan bahasa, keterampilan lanjutan, hingga sertifikasi.

Insentif ini akan diberikan setelah pekerja migran tersebut bekerja di perusahaan lokal yang ada di Prefektur Miyagi.

“Pemberian insentif ini akan berguna dan sangat membantu pekerja migran kita. Mereka bisa meningkatkan keterampilan dan jenjang karier di Jepang,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Berdasarkan data yang disampaikan Pemerintah Prefektur Miyagi, saat ini terdapat 19.554 pekerja migran asing.

Vietnam menempati posisi pertama dengan sekitar 4.800 pekerja, disusul Nepal, Tiongkok, dan Indonesia di peringkat keempat dengan sekitar 2.200 pekerja.

Pada tahun 2024, tercatat lebih dari 5.500 pekerja asing masuk lewat skema magang dan sekitar 2.000 orang melalui skema Specified Skilled Worker (SSW).

Politisi Golkar ini menyatakan, Pemerintah Miyagi mengatakan kebutuhan tenaga kerja asing masih terus meningkat seiring kekurangan tenaga kerja lokal, sehingga peluang penempatan pekerja migran Indonesia semakin terbuka lebar.

“Prefektur Miyagi menyampaikan mereka ingin menerima lebih banyak lagi pekerja migran Indonesia, terutama melalui skema SSW. Karena itu, dukungan berupa subsidi peningkatan keterampilan ini menjadi salah satu upaya konkret untuk memastikan kualitas pekerja migran Indonesia lebih siap bersaing,” jelasnya.

“Model kerja sama antara Kementerian P2MI dan pemerintah prefektur di Jepang bisa menjadi contoh percepatan penguatan penempatan pekerja migran yang lebih terarah dan sesuai kebutuhan lapangan,” tambah Christina Aryani.

Pertemuan Kementerian P2MI dengan Gubernur dan Perwakilan DPR Miyagi ini juga menghasilkan kesepakatan penandatanganan kerja sama (MoU) terkait peningkatan penempatan dan penyiapan PMI terampil.

Pewarta: Khairul

Editor: Khopipah

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *