PROTIMES.CO – Pemerintah terus mengoptimalkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional dengan mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pembukaan Rakernas dan Evaluasi Kinerja KEK Semester I 2025 di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Airlangga memaparkan bahwa pada Triwulan II-2025, ekonomi nasional tumbuh 5,12% secara tahunan (yoy), salah satunya didorong oleh lonjakan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 6,99%, yang mencerminkan peningkatan investasi swasta dan pemerintah.
Menurutnya, investasi di KEK menjadi bagian penting dari strategi tersebut.
“Salah satu capaian investasi yang meningkat adalah di Kawasan Ekonomi Khusus,” kata Airlangga.
Ia menambahkan, KEK harus mendorong kontribusi industri pengolahan terhadap PDB agar mencapai di atas 20%.
Selain mendorong pertumbuhan industri, KEK juga diharapkan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Presiden memberi arahan percepatan realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja di masing-masing KEK,” ungkap Airlangga.
Secara khusus, ia menyebut pengembangan KEK Batam dengan Rumah Sakit Apollo sebagai proyek yang dapat menjadi pendorong utama industri kesehatan nasional dan menarik investasi internasional.
“Biasanya, mereka minta first class hospital, direct flight ke Bandara Hang Nadim Batam, dan pelabuhan harus diperbagus,” ujar Airlangga, menekankan pentingnya infrastruktur pendukung.
Pemerintah juga memberikan insentif berupa Super Deduction Tax hingga 200% untuk perusahaan di KEK yang terlibat dalam pendidikan atau vokasi bagi masyarakat sekitar.
Dengan sinergi antara investasi, tenaga kerja, dan pendidikan, Airlangga berharap KEK akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
“Kita berharap KEK bisa menjadi pengungkit pertumbuhan perekonomian nasional,” tutupnya.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment