Indonesia Meriahkan Bastille Day, Fadli Zon Tegaskan Simbol Persahabatan 75 Tahun RI–Prancis

PROTIMES.CO — Partisipasi Indonesia dalam Parade Bastille Day 2025 di Paris menjadi simbol kuat persahabatan yang telah terjalin selama 75 tahun antara Indonesia dan Prancis.

Dalam kunjungan kerja diplomatiknya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan bahwa momen ini mencerminkan ikatan strategis dua negara yang terus menguat.

“Indonesia turut andil memeriahkan perayaan ini dengan mengirimkan 451 personel gabungan TNI-Polri sebagai pasukan defile dan drum band. Ini adalah bagian dari hubungan diplomatik Indonesia–Prancis yang sudah terjalin sejak 1950 dan kini memasuki usia 75 tahun,” kata Fadli Zon.

Kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto sebagai tamu kehormatan Presiden Emmanuel Macron menjadi penegas pentingnya hubungan bilateral. Partisipasi pasukan Indonesia dalam defile militer di Champs-Élysées juga mencerminkan penghormatan dan diplomasi pertahanan yang bernilai tinggi.

Menurut Fadli, partisipasi Indonesia juga menjadi bentuk pengakuan atas profesionalisme dan semangat kebangsaan prajurit Indonesia di kancah internasional. Selain itu, hal ini menjadi wujud kontribusi Indonesia dalam memperkuat stabilitas kawasan dan perdamaian global.

“Keikutsertaan ini merupakan kebanggaan nasional, karena kita memperingati hari bersejarah dunia yang menjunjung nilai kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan,” ujar Fadli.

Kehadiran para menteri dan pejabat tinggi Indonesia menandai kuatnya dimensi strategis kunjungan ini. Turut serta dalam rombongan antara lain Menkominfo Meutya Hafid, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Investasi Rosan Roeslani.

Selain kegiatan diplomatik utama, Menteri Fadli Zon juga mengunjungi Museum Phono Paris, yang memiliki koleksi sejarah rekaman suara dari abad ke-19. Ia menyebut museum ini sebagai “petualangan besar” yang relevan dengan misi pelestarian budaya Indonesia.

Kementerian Kebudayaan menyebut momen ini sebagai titik penting dalam kerja sama lintas budaya Indonesia–Prancis, terutama dalam pelestarian warisan budaya dan teknologi suara.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah