PROTIMES.CO – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengintensifkan program sterilisasi kucing liar sebagai bagian dari strategi menjaga kesehatan masyarakat sekaligus memperkuat upaya perlindungan terhadap hewan.
Program ini menjadi langkah konkret dalam menciptakan kota yang sehat, ramah hewan, dan bebas rabies.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menekankan bahwa pendekatan yang digunakan adalah kesejahteraan hewan.
“Sterilisasi menjadi solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan ini tanpa menimbulkan kekerasan terhadap hewan. Dengan program ini, kita bisa menekan pertumbuhan populasi kucing liar secara humanis dan berkelanjutan,” ujarnya, Jumat (14/3/2025).
Menurut Suharini, pertumbuhan kucing liar yang tidak terkendali bisa memicu berbagai masalah lingkungan seperti pencemaran, kerusakan fasilitas, hingga penyebaran penyakit dari hewan ke manusia.
Pada tahun 2024 lalu, Dinas KPKP menerima 465 laporan warga terkait gangguan akibat kucing liar.
Program ini juga menjadi bagian dari upaya mempertahankan status Jakarta sebagai wilayah bebas rabies.
“Tujuan lainnya yakni menekan risiko penularan penyakit dari hewan ke manusia, serta mempertahankan status DKI Jakarta sebagai daerah bebas rabies, sekaligus mewujudkan Jakarta sebagai kota yang ramah hewan dan berkelanjutan,” tuturnya.
Sepanjang tahun 2025, Pemprov DKI Jakarta menargetkan sterilisasi 21.000 ekor kucing, dengan capaian awal sebanyak 1.000 kucing jantan yang telah disterilisasi pada Februari lalu di Kelapa Gading.
Kesuksesan program ini tak lepas dari dukungan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), komunitas penyayang hewan, dan para relawan.
“Kami mengapresiasi semua pihak yang terlibat,” ucap Suharini.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
