PROTIMES.CO – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding buka suara soal pekerja migran Indonesia bernama Yetti Purwaningsih yang meninggal di Peru, namun keluarganya tidak bisa membawa jenazah kembali ke Tanah Air karena terhambat masalah biaya.
Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memulangkan jenazah Yetti dari Peru.
Karding berjanji KemenP2MI akan membantu keluarga Yetti untuk memulangkan jenazah dari Peru ke Indonesia.
“Ini sekarang sedang ditangani, kalau nggak salah namanya Mbak Yetti. Itu sedang ditangani dan kita memang mereka butuhnya uang sekitar Rp125 juta, keluarga PMI punya uang Rp50 juta, sisanya nanti akan kita atur,” kata Menteri Karding saat ditemui usai peluncuran desk pelindungan PMI di Kemenko Polkam, Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Terkait dengan saran dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyumas, Jawa Tengah, agar jenazah Yetti dimakamkan di Peru, Menteri Karding menyebut pihaknya akan mengikuti keinginan keluarga.
Jika memang keluarga menginginkan jenazah Yetti dipulangkan ke Indonesia, kata dia, pihaknya akan membantu memulangkan.
“Itu tergantung keluarga, kita ngikut keluarga. Kalau keluarga meminta dimakamkan di sana kita dorong, kalau nggak nanti kita cari tambahan anggaran untuk pemulangan. Intinya kita tangani,” tegas Menteri Karding.
Dia pun meminta kepada masyarakat yang hendak bekerja di luar negeri memenuhi dokumen sebelum berangkat agar nantinya pemerintah bisa membantu jika menghadapi permasalahan di luar negeri.
“Rata-rata yang mengalami masalah itu ilegal. Iya ya pasti kita tangani. Semua yang bermasalah sepanjang kami bisa, ada kontaknya, pasti kita tangani bersama Kementerian Luar Negeri,” pungkasnya.
Sebelumnya, pekerja migran Indonesia bernama Yetti Purwaningsih dilaporkan meninggal di Lima, Peru.
Keluarga menjelaskan bahwa mereka mendapatkan kabar meninggalnya Yetti dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Peru pada 22 Februari 2025.
Akan tetapi, keluarga mengaku terkendala masalah biaya untuk memulangkan jenazah Yetti dari Peru ke Indonesia.
Pewarta: Khairul
Editor: Khopipah
