PROTIMES.CO – Anggota Komisi IV DPR RI Saadiah Uluputty menyoroti melambungnya harga sembako saat Ramadan 2025.
Dia menyebut kenaikan harga sembako menjelang dan selama bulan Ramadan adalah persoalan klasik yang terus berulang tanpa solusi yang menyeluruh.
“Fenomena ini bukan hanya memberatkan masyarakat, tetapi juga menunjukkan bahwa tata kelola pangan nasional masih menghadapi tantangan besar dalam stabilisasi harga dan distribusi bahan pokok,” ujar Saadiah di Jakarta, Senin (3/3/2025).
Politisi PKS ini mengungkapkan sangat prihatin atas mahalnya harga beras, gula, minyak goreng, dan bahan pangan lainnya yang terus melambung.
Menurutnya kenaikan ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi juga semakin terasa di daerah-daerah yang akses pasarnya lebih terbatas.
“Hal ini tentu berdampak langsung pada daya beli masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah,” tuturnya.
Dalam hal ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan seharusnya memiliki mekanisme yang lebih efektif untuk mengantisipasi lonjakan harga ini.
“Peran Badan Pangan Nasional dan Bulog harus lebih diperkuat, terutama dalam hal distribusi dan ketersediaan stok pangan di seluruh wilayah Indonesia. Jangan sampai persoalan klasik ini dibiarkan berlarut-larut tanpa langkah konkret yang berpihak pada rakyat,” tuturnya.
Saadiah mengatakan bahwa Komisi IV DPR RI akan terus mendorong agar pemerintah lebih serius dalam menjaga stabilitas harga pangan, terutama dengan memperkuat produksi dalam negeri, memperbaiki sistem distribusi, serta menindak tegas para spekulan yang memainkan harga di tengah kebutuhan masyarakat yang meningkat.
“Ramadan seharusnya menjadi bulan penuh berkah, bukan justru bulan penuh beban bagi rakyat akibat lonjakan harga yang tidak terkendali,” kata Saadiah.
“Saya juga mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat, untuk bersama-sama menciptakan stabilitas pangan yang lebih baik. Langkah mitigasi harus dilakukan sejak dini, agar setiap Ramadan ke depan, persoalan ini tidak lagi menjadi beban bagi rakyat,” pungkasnya.
Pewarta: Khairul
Editor: Khopipah