PROTIMES.CO – Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kreatif.
Penandatanganan yang berlangsung di Jakarta ini bertujuan memperkuat daya saing produk ekonomi kreatif di pasar domestik dan internasional.
Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) menyebut kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah UMKM di subsektor produk kreatif.
“Bersama Kemenekraf, Kemendag berkolaborasi untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Kesepakatan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk kreatif Indonesia,” ujarnya.
MoU tersebut mencakup beberapa aspek penting, seperti pengembangan produk kreatif, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, fasilitasi pemasaran, serta perlindungan dan komersialisasi kekayaan intelektual.
Kerja sama ini diharapkan memperkuat ekosistem UMKM agar semakin tangguh, inovatif, dan kompetitif.
Menurut Mendag Busan, sektor ekonomi kreatif telah menjadi salah satu pilar perekonomian nasional.
Pada tahun 2024, sektor ini menyumbang sekitar Rp1,53 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, dengan nilai ekspor mencapai USD 25,10 miliar.
Subsektor fesyen, kriya, kuliner, dan penerbitan menjadi penyumbang utama ekspor ekonomi kreatif.
Dalam upaya mendorong ekspor, Kemendag mengintegrasikan pengembangan UMKM kreatif dengan Program UMKM BISA Ekspor.
Program ini memfasilitasi UMKM untuk pitching bisnis dan business matching dengan perwakilan perdagangan di 33 negara.
Pada Januari–Februari 2025, telah dilakukan 146 kegiatan business matching dengan total transaksi mencapai USD 8,77 juta.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menekankan bahwa penguatan ekosistem ekonomi kreatif dilakukan melalui konsep Hexahelix, yakni kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, media massa, serta regulasi.
“Kolaborasi melalui kesepahaman ini merupakan langkah konkret dalam memperluas dampak ekonomi kreatif sekaligus menjawab tantangan global dengan pendekatan holistik,” jelas Menteri Riefky.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah