Tanggal dan Hari

Gubernur DKI Jakarta Tekankan Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan Jelang Ramadan dan Idulfitri

Pertemuan ini membahas perkembangan ekonomi, strategi pengendalian inflasi, serta kesiapan pasokan pangan guna menjaga stabilitas harga di ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Foto: beritajakarta)

PROTIMES.CO – Pada bulan Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 2025, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memimpin High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (HLM TPID) di Balai Kota Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Pertemuan ini membahas perkembangan ekonomi, strategi pengendalian inflasi, serta kesiapan pasokan pangan guna menjaga stabilitas harga di ibu kota.

Pramono menegaskan bahwa Jakarta memiliki pengaruh besar terhadap inflasi nasional, mengingat tingginya pangsa ekonomi dan kontribusi ibu kota terhadap indeks harga secara keseluruhan.

“Perbaikan ekonomi dan pengendalian inflasi di DKI Jakarta akan berdampak signifikan terhadap nasional,” ujarnya.

Pada Februari 2025, Jakarta mencatat deflasi sebesar -0,29% secara bulanan (month-to-month), -1,79% secara kumulatif (year-to-date), dan -0,59% secara tahunan (year-on-year).

Komoditas utama penyumbang deflasi adalah tarif listrik, bawang merah, cabai rawit, cabai merah, dan tomat. Akan tetapi, Pramono mengingatkan bahwa harga pangan umumnya mengalami kenaikan saat Ramadan, terutama pada daging sapi, ayam potong, telur ayam, gula pasir, dan minyak goreng.

Sebagai langkah pengendalian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar Operasi Pasar untuk komoditas seperti MinyaKita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, dan beras SPHP.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, terutama pada daging sapi yang diperkirakan mengalami kenaikan hingga 17,38% selama Ramadan dan Idulfitri.

Sementara itu, pasokan gas LPG 3 kg dipastikan cukup, dengan realisasi penyaluran hingga Februari 2025 mencapai 67.668 metrik ton atau 16,53% dari total kuota tahunan.

Untuk memastikan kesiapan stok, Pemprov DKI Jakarta juga akan melakukan monitoring ke Perumda Dharma Jaya, Pasar Induk Beras Cipinang, dan PT Food Station Tjipinang Jaya.

Selain itu, kuota penyaluran pangan bersubsidi bagi masyarakat tertentu akan ditingkatkan pada Maret 2025.

Pramono pun mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying dan tetap berbelanja secara bijak.

“Kondisi pangan Jakarta dalam keadaan mencukupi, jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan diharapkan berbelanja sesuai kebutuhan,” tandasnya.

Pemprov DKI Jakarta juga akan terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk menjaga kelancaran distribusi pangan dan stabilitas harga melalui kerja sama antardaerah, urban farming, pasar murah, serta program pengendalian inflasi lainnya.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah

WhatsApp
Twitter
Facebook
Telegram

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Scroll to Top

LOGIN