PROTIMES.CO — Kementerian Kebudayaan kembali menggelar Diskusi Publik Draf Penulisan Buku Sejarah Indonesia sebagai upaya memperkuat partisipasi publik dalam pembentukan narasi sejarah nasional.
Kota Padang, Sumatera Barat, menjadi lokasi ketiga setelah sebelumnya kegiatan serupa berlangsung di Depok dan Banjarmasin.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutan video menyebut bahwa diskusi publik ini sebagai respons terhadap keinginan publik untuk ikut berkontribusi dalam penulisan sejarah bangsa.
“Di era keterbukaan dan demokrasi yang dijunjung tinggi ini, Kementerian Kebudayaan berupaya semaksimal mungkin menghadirkan sebuah tulisan sejarah yang merespons kebutuhan strategis dalam konteks memutakhirkan narasi sejarah kebangsaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, ancaman disintegrasi sosial dan polarisasi politik mendorong perlunya sejarah sebagai alat pemersatu bangsa. Oleh sebab itu, penulisan dilakukan oleh sejarawan profesional yang diberi kebebasan penuh dalam riset dan studi.
Dukungan juga disampaikan Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Dr. Ir. Krismadinata, yang berharap sejarah Indonesia ditulis secara menyeluruh dengan proporsi yang adil bagi berbagai daerah.
“Indonesia tidak hanya seputar di Pulau Jawa. Kalau bisa, ditambahkan banyak proporsi untuk daerah-daerah seperti di Aceh, Sumatra Utara, Minangkabau,” katanya.
Diskusi yang berlangsung di Singgalang Grand Ballroom UNP, Kamis (31/7/2025), ini dihadiri 200 peserta luring dan disiarkan secara daring melalui Zoom dan kanal YouTube Kementerian Kebudayaan. Hadir pula perwakilan pemerintah daerah, akademisi dari Sumatera Barat, Riau, dan Jambi, serta berbagai komunitas dan organisasi profesi.
Proses penulisan buku disampaikan oleh tiga editor umum: Prof. Dr. Susanto Zuhdi, Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiyono, dan Prof. Dr. Jajat Burhanudin.
“Sejarah bukan hanya politik, tapi juga tentang diaspora, bagaimana Indonesia ini dibentuk dari kaum yang tercecer dalam perjalanan sejarah,” papar Susanto Zuhdi.
Diskusi juga menyajikan pemaparan isi sepuluh jilid utama oleh para editor jilid. Dalam sesi tanya jawab, peserta seperti Zaskia dari Universitas Andalas menyoroti pentingnya agar buku sejarah ini tidak hanya ditujukan bagi kalangan akademisi, tetapi juga masyarakat luas.
Prof. Dr. Susanto Zuhdi menekankan pentingnya kesinambungan narasi sejarah antarjilid agar dapat menyajikan perjalanan bangsa Indonesia secara menyeluruh.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment