PROTIMES.CO – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyebutkan perluasan program magang ke luar negeri sebagai salah satu strategi kunci penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kompetensi tenaga kerja nasional.
Hal ini disampaikannya dalam forum IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting ke-3 di The Tribrata, Jakarta.
“Magang di luar negeri maksimal dua tahun dengan gaji lumayan, banyak yang pulang membuka usaha karena bisa menabung,” ungkap Yassierli.
Program magang di luar negeri ini, menurutnya, tidak hanya menawarkan pengalaman kerja internasional, tetapi juga membuka jalan bagi peserta untuk menjadi wirausahawan setelah kembali ke tanah air.
Saat ini, Kementerian Ketenagakerjaan tengah bekerja sama dengan Kementerian BUMN untuk memperluas akses program magang ke berbagai negara.
Sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja sekaligus mengurangi beban pengangguran domestik.
Langkah ini menjadi bagian dari empat strategi besar yang diusung Menaker Yassierli dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan dan menuju visi Indonesia Emas 2045.
Selain magang, strategi lainnya mencakup optimalisasi program nasional, pengembangan industri existing, dan penguatan wirausaha.
“Program magang ini tidak hanya solusi jangka pendek, tapi investasi jangka panjang dalam kualitas SDM,” ujar Yassierli.
Ia menekankan pentingnya pelatihan berstandar internasional bagi para peserta sebelum diberangkatkan.
Kemenaker juga mengembangkan Lembaga Produktivitas Nasional sebagai langkah akselerasi dalam peningkatan efisiensi sektor industri dan jasa.
Dengan dukungan Perpres Nomor 1 Tahun 2023, lembaga ini akan fokus pada perusahaan-perusahaan menengah.
Dalam sesi yang sama, Ketua IKA Fikom Unpad Hendri Satrio menambahkan bahwa program seperti ini memberi harapan baru dalam ekosistem kerja, terutama bagi kalangan muda.
“Ini menjawab kegelisahan teman-teman di banyak sektor, termasuk media,” ucapnya.
Dengan strategi ini, pemerintah berharap dapat menyalurkan tenaga kerja Indonesia ke pasar global secara lebih luas dan terorganisir, serta membentuk ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment