Optimisme Global dan Sinyal The Fed Angkat Sentimen Rupiah Meski Masih Rentan Fluktuasi

Rupiah yang mengalami penguatan tipis di akhir perdagangan menunjukkan adanya kepercayaan terhadap mitigasi risiko dari otoritas fiskal dan moneter Indonesia.

PROTIMES.CO – Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis 6 poin ke level Rp16.449 dalam perdagangan pada Selasa (6/5/2025), setelah sempat melemah hingga 40 poin.

Meski penguatan ini relatif terbatas, pasar menunjukkan optimisme baru menyusul komentar positif dari otoritas keuangan Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan The Fed.

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menilai bahwa pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang meyakini ketahanan pasar keuangan AS menjadi katalis penting dalam meredakan tekanan terhadap mata uang emerging market.

“Keterangan dari Bessent soal pasar yang ‘anti-rapuh’ dan harapan tercapainya kemajuan dalam negosiasi perdagangan AS–Tiongkok memberikan ruang stabilisasi,” ujar Ibrahim.

Selain itu, pelaku pasar juga menanti hasil rapat Federal Reserve yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu waktu setempat.

Para analis memperkirakan bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga tetap, sembari menunggu dampak kebijakan tarif Trump terhadap inflasi.

Adapun fokus investor kini tertuju pada pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell sebagai petunjuk arah kebijakan selanjutnya.

Tekanan global memang belum sepenuhnya hilang. Indikator ekonomi AS menunjukkan pelemahan, sementara PMI sektor jasa Tiongkok juga berada di bawah ekspektasi.

Ketidakpastian ini membuat pelaku pasar tetap berhati-hati dan menjaga portofolio mereka tetap defensif.

Di sisi domestik, pemerintah masih menghadapi tantangan dalam mempercepat belanja negara.

Meskipun anggaran untuk program-program prioritas seperti MBG mulai direalisasikan lebih cepat sejak Maret, konsumsi pemerintah pada kuartal I tetap mencatat kontraksi.

Rupiah yang sempat melemah di awal perdagangan mencerminkan kerentanan terhadap isu global, namun penguatan tipis di akhir sesi menunjukkan adanya kepercayaan pasar terhadap mitigasi risiko dari otoritas fiskal dan moneter Indonesia.

Menurut Ibrahim, pergerakan rupiah dalam waktu dekat masih akan fluktuatif, dengan kisaran Rp16.390 hingga Rp16.450.

Faktor eksternal seperti data inflasi AS pada Jumat mendatang menjadi perhatian utama pelaku pasar global dan akan turut menentukan arah rupiah ke depan.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah

Scroll to Top