PROTIMES.CO – Komnas HAM mengingatkan seluruh pihak, termasuk lembaga pemerintahan, agar tidak meremehkan atau menyederhanakan kasus teror terhadap jurnalis.
Dalam pernyataannya, Koordinator Sub Komisi Pemajuan Komnas HAM Anis Hidayah menilai tanggapan yang tidak serius dari pejabat pemerintah dapat mencederai empati terhadap korban.
“Kami meminta pemerintah dan semua pihak tidak menjadikan kasus ini sebagai satu lelucon atau menyederhanakan teror ini,” kata Anis dalam jumpa pers di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat.
Ia menyoroti pentingnya keseriusan dalam menyikapi kasus ini, terutama karena menyangkut keselamatan jurnalis dan kebebasan pers.
“Karena itu menunjukkan adanya ketidakseriusan dan empati yang kurang kepada korban yang mengalami intimidasi dan ancaman,” ujarnya.
Menurut Anis, pernyataan yang muncul dari Kantor Komunikasi Presiden perlu dievaluasi. Sebab, kasus yang menimpa Tempo tidak hanya menyasar media tersebut, tetapi juga merupakan serangan terhadap demokrasi.
“Ini adalah serangan kepada kebebasan pers di Indonesia, dan ini tentu mengancam demokrasi dan hak asasi manusia,” tegasnya.
Anis juga menyampaikan bahwa Komnas HAM telah memeriksa langsung jurnalis Tempo yang menjadi korban teror, dan menemukan adanya trauma serta gangguan keamanan terhadap keluarga korban.
“Ada juga teror kepada keluarga, peretasan, dan lain-lain,” ujarnya.
Ia pun mendesak agar penegakan hukum berjalan transparan dan cepat, karena kasus-kasus semacam ini tidak seharusnya berlarut-larut.
“Mestinya penegakan hukum terhadap teror dan kekerasan dan bentuk-bentuk lain terhadap jurnalis itu dilakukan dan ditunjukkan komitmennya,” katanya.
Komnas HAM memandang bahwa keberulangan kekerasan terhadap jurnalis menandakan lemahnya upaya perlindungan terhadap pilar demokrasi tersebut.
“Kalau tidak ditindak tegas, ini bisa memunculkan impunitas yang berbahaya untuk penegakan hak asasi manusia di Indonesia,” tegas Anis.
Anis juga menyerukan semua elemen untuk merespons kasus ini secara serius. “Saya kira sikap itu sangat penting untuk menjadi keseriusan kita semua,” pungkasnya.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah