PROTIMES.CO — Indonesia dan Kanada sepakat memperkuat kerja sama ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Hal ini dibahas dalam pertemuan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste, Jess Dutton, di Jakarta, Selasa (19/8/2025).
Pertemuan tersebut menyoroti perkembangan perundingan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) yang diharapkan menjadi tonggak baru hubungan dagang kedua negara.
“Perjanjian ICA-CEPA ini diharapkan mampu membuka peluang yang lebih luas bagi peningkatan perdagangan barang, jasa, serta investasi antara Indonesia dan Kanada,” ujar Menko Airlangga.
Dubes Jess memberikan apresiasi atas selesainya seluruh proses penyusunan akhir dokumen ICA-CEPA.
Menurutnya, perjanjian ini menjadi momentum penting untuk mengembangkan kerja sama di bidang perdagangan, energi, dan keamanan.
Selain membahas ICA-CEPA, kedua pihak juga menyinggung perkembangan negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat.
Jess menilai Indonesia patut diapresiasi setelah berhasil menurunkan tarif dari 32% menjadi 19%.
Airlangga menekankan pentingnya kolaborasi sebagai fondasi penguatan ekonomi bilateral.
“Pentingnya kolaborasi Pemerintah Indonesia dengan Kanada sebagai landasan kuat dalam meningkatkan hubungan ekonomi bilateral yang saling menguntungkan, sekaligus mendorong diversifikasi kerja sama di berbagai bidang,” pungkasnya.
Pertemuan ini juga menggarisbawahi peluang peningkatan perdagangan dan investasi yang selama ini tumbuh positif. Nilai perdagangan kedua negara tercatat meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan tercapainya kesepakatan akhir dokumen ICA-CEPA, harapan besar terletak pada implementasi yang akan membuka pasar lebih luas bagi pelaku usaha di kedua negara.
Dalam pertemuan itu, Airlangga turut didampingi Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi, Edi Prio Pambudi.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment