PROTIMES.CO — Apresiasi I Batak Center yang diadakan di NT Tower, Pulomas Selatan, Jakarta Timur, menjadi momentum strategis memperkuat kolaborasi budaya.
Kegiatan ini digelar bertepatan dengan HUT ke-80 RI dan HUT ke-7 Batak Center dengan tema “Merajut Keberagaman Budaya Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045.”
Dalam acara tersebut, manifesto disampaikan oleh Sekjen Batak Center, Jerry R. Sirait.
Ia menegaskan bahwa kebudayaan sebagai pilar utama komitmen persatuan bangsa, sebagaimana semangat Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan RI.
Kesepakatan bersama juga terjalin antara Batak Center dan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN). Kedua pihak berkomitmen meningkatkan kerja sama strategis untuk memperkuat pelestarian, promosi, serta pengembangan budaya Nusantara.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon, yang hadir dalam acara ini, menilai langkah kolaborasi tersebut sangat penting. Ia menegaskan bahwa kekayaan budaya harus menjadi kekuatan perekat bangsa.
“Budaya itu menjadi perekat, menjadi binding power, menjadi kekuatan perekat, bukan kekuatan pemecah belah,” ucapnya.
Fadli Zon juga menyoroti manuskrip Batak sebagai pengetahuan berharga yang harus dimanfaatkan. Ia mendukung upaya kolaboratif Batak Center dalam mengembangkan literasi budaya.
Ketua Batak Center, Sintong M. Tampubolon, turut menekankan bahwa kebudayaan adalah karakter masa depan
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati dan menghidupi kebudayaannya,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Batak Center mendukung program kemitraan dan kolaborasi dengan Rumah Budaya Indonesia dalam promosi budaya di luar negeri sebagai bagian dari diplomasi budaya.
Kegiatan apresiasi ini juga menjadi ruang penghargaan bagi pegiat bahasa Batak, lembaga keagamaan, dan anak-anak yang melestarikan bahasa Batak. Kehadiran para tokoh nasional menunjukkan bahwa kolaborasi budaya semakin mendapat perhatian strategis.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment