PROTIMES.CO — Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menegaskan pentingnya keberadaan museum sebagai pusat edukasi dan literasi dalam acara Apresiasi I Batak Center di NT Tower, Pulomas Selatan, Jakarta Timur. Acara ini juga menjadi bagian dari perayaan HUT ke-80 RI dan HUT ke-7 Batak Center.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada Batak Center sekaligus kepada bangsa Indonesia. Ia menilai momentum ini sebagai hari yang istimewa, karena menandai delapan dasawarsa kemerdekaan Indonesia.
Menbud juga menekankan bahwa berdirinya Kementerian Kebudayaan sebagai lembaga tersendiri menjadi bukti kepedulian Presiden Prabowo Subianto dalam pemajuan kebudayaan.
“Ini adalah juga bukti bahwa Pak Prabowo sangat peduli, sangat concern dengan pemajuan kebudayaan sebagai fondasi jati diri kita,” ujarnya.
Ia menilai keberagaman budaya Nusantara adalah perekat bangsa, bukan pemecah belah.
“Budaya itu menjadi perekat, menjadi binding power, menjadi kekuatan perekat, bukan kekuatan pemecah belah,” tegasnya.
Lebih jauh, Fadli Zon menyinggung pentingnya manuskrip Batak untuk diangkat dan dimanfaatkan. Ia juga menekankan perlunya pendirian museum Batak.
“Museum ini bukan tempat sekedar etalase akhir, tapi museum ini harus hidup menjadi pusat edukasi, narasi, literasi, dan bisa menimbulkan satu ekosistem,” ungkapnya.
Gagasan ini disambut meriah oleh sekitar 350 peserta yang hadir. Dukungan terhadap keberadaan museum dipandang penting sebagai langkah konkret pemajuan budaya Batak dan Nusantara.
Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada anak-anak yang fasih berbahasa Batak, pegiat aksara Batak, hingga lembaga-lembaga yang masih menggunakan bahasa Batak dalam seremoni.
Acara turut dihadiri Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan, Fryda Lucyana; Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), A.A. Mapparessa; Ketua Batak Center, Sintong M. Tampubolon; dan Ketua NT Korps, Nurdin Tampubolon.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment