Press "Enter" to skip to content

Ombudsman: Omzet Pedagang Beras Cipinang Turun hingga 50% Imbas Polemik Beras Oplosan

(Foto: Freepik)

PROTIMES.CO – Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Yeka Hendra Fatika, menemukan penurunan signifikan omzet pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur. Temuan ini didapat saat inspeksi mendadak di tengah ramainya polemik beras ‘oplosan’.

“Dari keterangan pedagang, misalnya mereka biasanya menjual 15-20 ton beras perhari, namun saat ini hanya 6-10 ton beras perhari,” ujar Yeka.

Dengan kondisi tersebut, ia menyebut pedagang mengalami penurunan penjualan mencapai 20–50 persen.

Data Pengelola PIBC menunjukkan perbandingan in-out beras antara 1-10 Juli 2025 dan 1-10 Agustus 2025. Beras yang masuk turun 22,97 persen dan yang keluar turun 20,84 persen.

Dampak penurunan ini juga dirasakan para pekerja bongkar muat. Dari sekitar 1.200 anggota Koperasi Jasa Pekerja Bongkar Muat PIBC, 80 persen tidak bekerja karena menurunnya volume pembelian beras.

Ombudsman juga mencatat kenaikan harga beras di PIBC. Harga jual termurah Rp13.150 dan termahal Rp14.760, dengan rata-rata kenaikan Rp200 dalam dua pekan terakhir.

“Situasi ini memerlukan perhatian serius pemerintah,” tegas Yeka.

Ia menekankan perlunya keseimbangan antara perlindungan konsumen dan keberlangsungan pelaku usaha serta pekerja.

Ombudsman akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mengatasi masalah ini.

Langkah ini diharapkan mampu memulihkan gairah perdagangan beras sekaligus menjaga transparansi dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *