PROTIMES.CO – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menegaskan peran penting Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI) dalam mengangkat ekspresi budaya Islam sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional.
Fadli Zon mengapresiasi HSBI yang memasuki usia ke-69 tahun sebagai organisasi Islam yang berdakwah melalui berbagai bentuk seni, mulai dari tari, musik, sastra, lukis, hingga teknologi informasi.
“Ini membuktikan bahwa HSBI secara konsisten membangun peradaban yang bermartabat melalui bahasa, sastra, seni, arsitektur, dan musik yang Islami. HSBI menjadi penjaga nilai-nilai Islami dalam ekspresi budaya, memastikan seni dan tradisi tetap selaras dengan ajaran syariat,” ujarnya.
Ia menegaskan seni dan budaya merupakan cermin peradaban bangsa. Dalam perspektif Islam, seni bukan sekadar hiburan, melainkan sarana dakwah, penguat akhlak, dan pengikat persaudaraan.
Indonesia, menurutnya, memiliki warisan seni Islami yang tumbuh damai dan akomodatif melalui akulturasi budaya lokal.
“Islam di Indonesia masuk melalui jalur damai melalui perdagangan, seni, sastra, dan musik. Proses akulturasi ini menjadi kekuatan utama ekspresi budaya Islam di Indonesia,” kata Fadli Zon.
Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan mendukung penuh pelestarian dan pengembangan seni budaya Islam. Termasuk melalui pembinaan, pelatihan, dan promosi karya para seniman.
Fadli Zon, yang juga Ketua Umum HSBI, menyoroti sejarah panjang organisasi ini sejak berdiri pada 24 September 1956 oleh H. Abdullah Aidid, termasuk peranannya dalam berbagai kegiatan seni Islami seperti drama kolosal “Titik Terang” tahun 1961.
HSBI kini dipimpin pengurus periode 2024–2029 dengan tokoh-tokoh seperti Alfiansyah “Komeng” sebagai Dewan Penasehat, Adi Bing Slamet di Bidang Film dan Sinetron, Rudi Sipit di Bidang Komedi, Sharifuddin Husein sebagai Ketua Dewan Pengawas, dan Asma Nadia sebagai Anggota Dewan Pakar.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment