PROTIMES.CO – Pemerintah menegaskan peran penting Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Rapat Kerja Nasional dan Evaluasi Kinerja KEK Semester I Tahun 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Airlangga menjelaskan bahwa kontribusi komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) terhadap pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 6,99% secara tahunan pada Triwulan II-2025, menunjukkan peningkatan investasi di berbagai sektor, termasuk di KEK.
“Salah satu capaian investasi yang meningkat adalah di Kawasan Ekonomi Khusus. Dan dari segi produksi, kita lihat bahwa industri pengolahan itu kontribusinya 18,67%. Kita baru masuk menjadi negara industri kalau kontribusi industrinya di atas 20%,” tegasnya.
Menurut Airlangga, percepatan investasi di KEK harus terus didorong untuk meningkatkan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Ia menyebut, Presiden Prabowo Subianto secara langsung telah menginstruksikan percepatan pengembangan KEK, termasuk KEK pendidikan digital dan medis, dalam rapat terbatas pada 22 Juli 2025 lalu.
Salah satu fokus yang disorot adalah pengembangan KEK Batam dengan proyek Rumah Sakit Apollo.
“Karena itu akan menjadi game changer terhadap industri kesehatan, terutama untuk bersaing dengan Singapura dan Penang di Malaysia,” ujar Airlangga.
Airlangga juga menekankan pentingnya dukungan infrastruktur, seperti pelabuhan dan penerbangan langsung ke Bandara Hang Nadim Batam, dalam menunjang daya saing KEK.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 8% dalam tiga tahun ke depan.
“Kuncinya hanya dua. Kesatu adalah KEK, dan kedua digitalisasi,” pungkasnya.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment