PROTIMES.CO – Indonesia Shopping Festival (ISF) kembali hadir sebagai upaya membangkitkan sektor ritel nasional dan UMKM.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menyebut ISF sebagai bentuk nyata inovasi pusat perbelanjaan dalam menghadapi tantangan zaman.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/8/2025), Wamendag Roro mengatakan ISF bukan sekadar ajang belanja, melainkan momentum strategis untuk memperkuat daya saing pelaku ritel dan membuka akses lebih luas bagi UMKM.
“Kami mengapresiasi inovasi dari pusat-pusat perbelanjaan dalam merespons tantangan zaman, termasuk tren rojali dan rohana yang dapat diubah menjadi peluang,” ujar Roro, mengacu pada fenomena rombongan jarang beli (rojali) dan rombongan hanya nanya (rohana).
ISF 2025 yang digelar pada 14–24 Agustus akan berlangsung serentak di 400 pusat perbelanjaan. Acara ini akan dimeriahkan dengan diskon besar, bazar UMKM, festival kuliner, dan pertunjukan budaya.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Iqbal Shoffan Shofwan menyebut ISF sebagai penggerak konsumsi rumah tangga dan jembatan langsung antara produsen dan konsumen.
“Kami mengapresiasi komitmen APPBI dalam menghadirkan ISF secara konsisten,” katanya.
Data BPS menunjukkan konsumsi rumah tangga menjadi tulang punggung PDB. ISF 2025 pun diharapkan menjadi stimulus konkret untuk sektor perdagangan dalam negeri dan pemulihan pascapandemi.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menegaskan ISF menjadi bukti sinergi pelaku usaha dan masyarakat. Ia berharap ISF tidak hanya meningkatkan transaksi, tetapi juga mempercepat pemulihan sektor ritel.
Wamendag Roro juga mengajak masyarakat membeli produk dalam negeri untuk membangkitkan ekonomi rakyat.
“Ayo belanja produk Indonesia dan bangkitkan ekonomi rakyat,” pungkasnya.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment