PROTIMES.CO – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan capaian signifikan sektor pertanian Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyebutkan bahwa produksi beras nasional telah mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah berkat serangkaian kebijakan strategis yang berpihak pada petani.
“Alhamdulillah, saat ini produksi beras kita mencapai rekor tertinggi. Ini bukan hasil kebetulan, tapi buah dari keberpihakan dan kerja nyata pemerintah terhadap petani,” ujarnya saat memberikan kuliah umum di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI, Kamis (24/7/2025).
Pemerintah disebut telah menerbitkan tujuh peraturan presiden strategis, termasuk yang mengatur mengenai pupuk bersubsidi, harga gabah, serta irigasi.
Reformasi ini, menurut Mentan Amran, telah menyederhanakan birokrasi dan mempercepat distribusi pupuk ke petani.
“Distribusi pupuk kini sudah jauh lebih sederhana dan efisien. Rantai birokrasi yang dulu menyulitkan petani kini telah dipangkas,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Mentan Amran juga menekankan bahwa ketahanan pangan bukan hanya persoalan ekonomi atau produksi, melainkan bagian dari strategi pertahanan bangsa.
“Ketahanan pangan adalah jantung dari ketahanan nasional,” tegasnya.
Ia menambahkan, gangguan terhadap pasokan pangan dapat menimbulkan ketidakstabilan dalam berbagai sektor, termasuk sosial dan keamanan nasional.
“Jika pangan terganggu, maka stabilitas negara pun ikut terganggu,” katanya.
Ia pun mengingatkan pentingnya pemahaman menyeluruh dalam mengambil kebijakan terkait pangan. Salah langkah, menurutnya, bisa berdampak lebih besar dari korupsi.
“Salah menganalisis pangan bisa lebih fatal dampaknya daripada korupsi,” tuturnya.
Ia juga menyerukan agar seluruh calon pemimpin nasional yang mengikuti pendidikan Lemhannas turut mengambil peran aktif dalam memperkuat ketahanan pangan demi masa depan bangsa.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment