PROTIMES.CO – Seminar “Membaca Ulang Jakarta” yang digelar di Universitas Atma Jaya, Jakarta, membuka ruang refleksi mendalam mengenai sejarah Jakarta dan arah masa depannya.
Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-498 Jakarta menuju lima abad eksistensinya.
Sejumlah tokoh dari beragam latar belakang hadir, mulai dari pejabat pemerintah hingga tokoh masyarakat.
Dalam pembukaan, Arthur Sanger menekankan bahwa sejarah menjadi pijakan penting dalam menata masa depan.
“Semangat sejarah menjadi kerangka dasar dalam menjawab tantangan masa kini dan masa depan Jakarta,” katanya.
Chiko Hakim, Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, memandang Jakarta sudah mengglobal sejak awal.
“Jakarta telah menjadi kota global sejak lahirnya, tempat kumpul banyak bangsa… pergaulannya egaliter dan setara,” ujarnya.
“Jakarta Kota Global adalah sebagai usaha menaikkan ranking-nya… Ini merupakan kebutuhan Jakarta sebagai smart city yang mengglobal,” lanjutnya.
Sementara itu, Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rio Dwi Sambodo, mengangkat visi Bung Karno tentang Jakarta.
“Kota pencetusan proklamasi, simbol perlawanan, dan representasi nation character building seperti peta lawas jalan baru,” tuturnya.
Prof. Sylviana Murni juga mengingatkan agar pembangunan Jakarta tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada pembangunan manusia.
“Kota ini tidak hanya diukur dari pencakar langitnya, tetapi dari relasi antar manusia di dalamnya,” ujarnya.
Seminar ini menunjukkan bahwa sejarah dan identitas Jakarta sebagai kota global dan egaliter harus menjadi panduan utama dalam merumuskan kebijakan ke depan, bukan sekadar mengejar indeks global.
Dalam forum ini, Jakarta dipetakan bukan hanya sebagai pusat ekonomi, tetapi juga simpul sejarah, budaya, dan nilai-nilai bangsa yang membentuk jati dirinya selama hampir lima abad.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah







Be First to Comment