Press "Enter" to skip to content

Dunia Beri Penghargaan ITUC‑AP kepada Kapolri, Haidar Alwi: Bukti Keberpihakan ke Kaum Buruh

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Humas Polri)

PROTIMES.CO – R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menyampaikan apresiasi atas penghargaan prestisius yang diterima Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari International Trade Union Confederation, Asia Pacific (ITUC‑AP).

Penghargaan tersebut diberikan pada 10 Juli 2025 di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta , menjadikannya salah satu pencapaian internasional paling bermakna bagi kepolisian Indonesia.

ITUC‑AP sendiri adalah federasi buruh terbesar di Asia Pasifik, mewakili lebih dari 60 juta pekerja dari 34 negara.

Ketika organisasi sebesar ini memberikan penghargaan kepada seorang kepala kepolisian, kata Haidar Alwi, itu menandakan sesuatu yang lebih dari sekadar apresiasi administratif. Ini adalah pengakuan moral atas keberpihakan yang tulus kepada rakyat pekerja.

“Ini bukan sekadar simbol, ini adalah pesan bahwa dunia menyaksikan transformasi Polri menuju institusi yang berpihak, berempati, dan bertanggung jawab. Dunia melihat dan memberi hormat,” jelasnya.

Haidar Alwi menuturkan bahwa dalam perjalanan sejarahnya, citra kepolisian sering kali terjebak dalam stigma kekuasaan: aparat represif, penegak status quo, dan penghalang aspirasi rakyat.

Akan tetapi, di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, wajah kepolisian mulai berubah. Aksi-aksi buruh tidak lagi dijawab dengan water cannon, melainkan dengan pendekatan persuasif dan ruang dialog. Bahkan dalam beberapa aksi nasional, Polri hadir dengan pengawalan damai dan perlindungan logistik.

Lebih dari itu, Kapolri menempatkan institusinya sebagai mediator ketika terjadi ketegangan antara buruh dan pengusaha.

Dalam berbagai kasus PHK massal, Polri tak hanya menenangkan situasi, tapi juga membantu mencari solusi konkret, menjembatani komunikasi, dan memfasilitasi keadilan industrial.

“Kita menyaksikan lahirnya paradigma baru. Polisi tidak lagi berdiri di belakang tembok kekuasaan, tapi berdiri di sisi rakyat yang menuntut keadilan. Dan itu membutuhkan keberanian,” tegas Haidar Alwi.

Menurutnya, penghargaan ITUC‑AP juga tak lepas dari keberhasilan Desk Ketenagakerjaan Polri, program yang menjadi tulang punggung perlindungan pekerja dalam situasi krisis.

Di tengah gelombang PHK akibat disrupsi ekonomi global, Desk ini menjadi titik terang bagi ribuan buruh.

Data menunjukkan bahwa lebih dari 35.000 peluang kerja telah dihimpun dan disalurkan kembali melalui jaringan Desk ini. Bahkan, sebanyak 2.671 penyidik Polri telah dibekali pelatihan khusus agar dapat menangani persoalan ketenagakerjaan secara adil dan humanis.

Ini bukan sekadar proyek pencitraan. Ini kerja keras yang menyelamatkan masa depan keluarga-keluarga yang kehilangan nafkah. Di Brebes dan Cirebon, misalnya, ribuan buruh terdampak telah mendapatkan penempatan kerja baru berkat intervensi Polri yang cepat dan sistematis.

“Ketika negara hadir melalui institusi kepolisian dan membawa perubahan nyata bagi buruh, maka kepercayaan publik akan tumbuh dari akarnya. Dan kepercayaan itu tak bisa dibeli, hanya bisa dibangun melalui tindakan,” kata Haidar Alwi.

Dia menambahkan, penghargaan dari ITUC‑AP bukan hanya peristiwa penting bagi Kapolri, tetapi juga menjadi cermin bagi Indonesia. Pasalnya, dunia tidak akan memberi apresiasi tanpa bukti nyata. Dan Kapolri telah memberikan bukti itu, bukan hanya kepada rakyat Indonesia, tetapi juga kepada komunitas internasional.

Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, bahkan menyebut penghargaan ini sebagai yang pertama kalinya dalam sejarah diberikan kepada kepala kepolisian oleh komunitas buruh dunia.

Ini bukan hal biasa. Ini adalah pengakuan yang lahir dari jejak langkah konkret dan arah kebijakan yang tegas berpihak pada keadilan sosial.

“Kapolri telah membawa Polri ke panggung pengakuan internasional bukan karena popularitas, tetapi karena keberanian moral dan keberpihakan terhadap yang lemah. Ini langkah yang seharusnya menjadi teladan lintas sektor,” tukasnya.

Pewarta: Khairul

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    © 2025 Protimes.co