PROTIMES.CO — Asosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI) resmi menggelar Indonesia Experiential Learning Conference (IELC) 2025, Kamis (26/6/2025), di Gedung Caping Gunung, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) – Jakarta.
Konferensi ini menjadi edisi perdana dari forum tahunan yang dirancang sebagai platform strategis untuk membangun ekosistem Experiential Learning (EL) di Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua Umum AELI periode 2025–2028, Gigih Gesang, menegaskan arah baru AELI sebagai ekosistem pembelajaran berbasis pengalaman yang kolaboratif, profesional, dan berdampak nasional.
Ia menyampaikan bahwa konferensi ini adalah titik mula dari langkah besar membumikan Experiential Learning dalam ruang-ruang wisata, pendidikan, dan pembangunan karakter bangsa.
Konferensi ini juga menampilkan konsep Experiential Tourism & Travel (ET&T) yang diperkenalkan oleh Prof. Simon Priest, sebagai integrasi antara tantangan, alam, dan warisan budaya yang difasilitasi secara sadar untuk membentuk manusia seutuhnya.
Dr. Masruroh, Staf Ahli Menteri Pariwisata RI bidang Transformasi Digital dan Inovasi, dalam keynote-nya, menegaskan bahwa Quality Tourism adalah masa depan pariwisata Indonesia, dan Experiential Tourism menjadi kunci penting dalam mewujudkan Quality Tourism.
Keynote Panel Session yang kuat tentang “Capacity Building Through Destination-Based Learning” menampilkan panelis terkemuka seperti:
1. Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenpar RI – Ir. Rizki Handayani Mustafa, MBTM
2. Karobinkar SSDM Polri – Brigjen Pol. Langgeng Purnomo, S.I.K., M.H
3. BANGUN INSAN NUSANTARA – Ir. Robby Seahan
4. Sekretaris Universitas Negeri Jakarta – Prof. Dr. Suyono, M.Si
Selain itu, IELC 2025 kali ini juga diisi Talkshow Sharing Session dengan tema “Best Practices EL Tourism in Action – Studi Kasus dan praktik inspiratif dari provider & lembaga yang telah menjalankan program EL Tourim berdampak”, dengan beberapa pembiacaranya:
1. Pendiri AELI – Kresno Wiyoso
2. EGO Global Asia – Harry D. Nugraha
3. Karash Adventure Indonesia – Vicky Gosal
4. Tim Pendamping Desa Wisata – Dian Wibowo
5. ASIDEWI (Asosiasi Desa Wisata Indonesia) – Deden Nursan
Sesi Profile Sharing akan menyusul, menampilkan INDONESIA OUTING EXPO (IOE) 2025, BANGUN INSAN NUSANTARA (OBET Nusanatra) dan EIGER, yang menawarkan wawasan tentang kontribusi mereka terhadap lanskap pembelajaran berbasis pengalaman.
Konferensi ini ditutup dengan aktivitas “Walk the Work: Experiential Tourism Showcase at TMII,” di mana peserta dapat menjelajahi program-program inovatif dan pameran mini.
“Sesi Komitmen & Penutup” yang krusial akan menandai penutupan resmi, mengukuhkan komitmen dan menguraikan langkah-langkah selanjutnya bagi komunitas pembelajaran berbasis pengalaman.
IELC 2025 adalah platform penting bagi para profesional, pendidik, dan pegiat untuk terhubung, belajar, dan berkolaborasi dalam memajukan metodologi pembelajaran berbasis pengalaman.
Peserta dapat menantikan seharian penuh presentasi yang menarik, diskusi interaktif, dan peluang jaringan yang berharga.
IELC 2025 menghasilkan beberapa tindak lanjut strategis, antara lain:
1. Penguatan praktik Experiential Tourism di berbagai destinasi wisata.
2. Penguatan peran Experiential Learning dalam pembangunan karakter pemuda dan aparatur negara.
3. Peningkatan kontribusi AELI dalam pengembangan wilayah berbasis pengalaman.
4. Pengembangan transformasi digital experiential learning melalui kolaborasi dengan Hoople.
AELI berharap konferensi ini dapat menjadi langkah awal bagi pengembangan Experiential Learning di Indonesia dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pembelajaran berbasis pengalaman dalam memajukan pendidikan dan pembangunan karakter bangsa. (*)
Be First to Comment