PROTIMES.CO — Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar menyerukan sinergi nasional untuk melawan praktik rentenir dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang membebani masyarakat kecil, khususnya perempuan di pedesaan.
Dalam Rembug Koordinasi Pengentasan Kemiskinan di Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Gus Imin menyatakan perlunya kolaborasi antarlembaga untuk memberikan opsi pinjaman yang lebih murah dan mudah diakses masyarakat.
“Ini melawan rentenir. Nah saya kira ini harus sinergi BNI, PNM, Bumdes, Koperasi Merah Putih, baris berbaris bersama menghadapi rentenir,” ujarnya.
Ia menegaskan, langkah ini sangat penting agar masyarakat, terutama ibu-ibu, tidak lagi menjadi korban tagihan bunga tinggi dari rentenir atau pinjol.
“Ini supaya tidak ada lagi ibu-ibu dikejar-kejar rentenir,” katanya.
Menurut Gus Imin, bentuk rentenir saat ini sudah berubah menjadi lebih canggih, yakni melalui sistem digital yang dikenal sebagai pinjaman online. Oleh karena itu, ia meminta kewaspadaan dan langkah nyata untuk menghentikan praktik ini.
“Rentenir juga sudah mulai naik kelas dari rentenir manual jadi pinjaman online sekarang. Ini juga harus hati-hati juga kita harus atasi,” tegasnya.
Dalam acara tersebut, Gus Imin juga mengapresiasi langkah konkret yang dilakukan Bupati Bandung Dadang Supriatna, yang telah memberikan pinjaman tanpa bunga dan agunan melalui BPR berbasis APBD.
“Tadi Pak Bupati juga ngasih solusi bagus Model ini bisa diterapkan di semua tempat,” kata Gus Imin.
Acara rembug ini juga menjadi ajang sosialisasi Inpres 8/2025 dan Inpres 4/2025 yang bertujuan menghapus kemiskinan ekstrem melalui sistem data tunggal nasional serta optimalisasi program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment