PROTIMES.CO – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta terus memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam industri event dan pariwisata.
Meskipun begitu, jumlah tenaga kerja yang tersertifikasi masih sangat rendah dibandingkan kebutuhan di lapangan.
“Selama setahun, pelatihan dan sertifikasi yang kita lakukan itu hanya menyentuh 800 orang. Padahal profesi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jakarta itu lebih dari satu juta orang,” ungkap Kepala Pusat Pelatihan Disparekraf DKI Jakarta Gumilar Ekalaya saat ditemui Protimes di Gedung Disparekraf, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025).
Menurut Gumilar, dalam lima tahun terakhir, jumlah total tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan dan tersertifikasi hanya sekitar 3.894 orang. Ia mengakui angka tersebut masih jauh dari target ideal.
Pelatihan yang diberikan mencakup berbagai bidang, mulai dari event management, stand building, logistik, hingga venue management dan marketing communication.
Akan tetapi, peserta yang dilibatkan harus sudah memiliki pengalaman kerja minimal satu tahun di industri terkait.
“Pelatihan kita bukan untuk masyarakat umum, melainkan untuk mereka yang sudah berprofesi, seperti EO atau PCO. Jadi sifatnya benar-benar spesifik dan sesuai kebutuhan profesi,” jelas Gumilar.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), kampus, dan asosiasi profesi guna menyukseskan program ini.
Materi pelatihan sendiri merujuk pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang ditetapkan melalui peraturan menteri.
“Penguatan SDM ini penting karena salah satu motor penggerak ekonomi Jakarta adalah industri event. Semakin banyak event, baik skala nasional maupun internasional, maka akan semakin besar dampaknya terhadap pertumbuhan wisata dan PAD kita,” pungkasnya.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment