PROTIMES.CO – Dosen kriminologi Universitas Bung Karno, Dr. Hudi Yusuf, S.H, M.H, menyoroti lambannya penegakan hukum dalam kasus dugaan eksploitasi anak oleh sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI).
Menurutnya, kelambanan itu patut dicurigai sebagai bentuk pembiaran sistematis.
“Kenapa ini bisa lama? Ada kejahatan yang cepat diungkap seperti judi atau teroris. Tapi ini kejahatan anak begitu lama,” ujarnya kepada Protimes.
Ia juga mempertanyakan mengapa eksploitasi yang terjadi secara terang-terangan selama bertahun-tahun tidak segera ditindak.
“Apakah tidak mungkin ada oknum aparat yang terlibat? Atau oknum birokrat?” tanyanya.
Menurutnya, aparat dan birokrasi yang seharusnya menjalankan fungsi pengawasan dan perlindungan, justru terkesan abai.
“Ini kan ditonton banyak orang. Kalau tidak tahu, tidak mungkin,” katanya.
Taman Safari yang menjadi lokasi pentas OCI bahkan diketahui beroperasi setiap hari, membuatnya mempertanyakan nasib pendidikan anak-anak tersebut.
Dr. Hudi menegaskan bahwa aparat yang terlibat pembiaran harus dihukum lebih berat dari pelaku langsung.
“Karena dia memiliki kewenangan dan mempunyai power untuk mengambil tindakan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya penyidikan profesional oleh aparat bersih dan berintegritas.
“Kalau ada aparat yang ikut terlibat, itu harus diusut,” pungkasnya.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah