JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengingatkan masyarakat dan aparatur wilayah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gerakan tanah yang dapat terjadi selama bulan April 2025.
Imbauan ini didasarkan pada prakiraan curah hujan di atas normal serta zona kerentanan gerakan tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menyatakan, sejumlah wilayah di Jakarta tergolong dalam Zona Menengah, yang berarti gerakan tanah bisa terjadi apabila curah hujan tinggi, khususnya di daerah-daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, dan tebing jalan.
“Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan,” ujar Isnawa.
Ia meminta seluruh camat, lurah, dan masyarakat aktif memantau kondisi wilayah masing-masing.
Monitoring diperlukan terutama di lokasi yang memiliki karakteristik geografis rawan seperti tebing dan aliran sungai.
“Petugas TRC BPBD di setiap kelurahan bersama lurah dan camat memonitor bersama apabila ada kondisi tertentu yang membutuhkan penanganan baik BPBD maupun instansi terkait. Lokasi yang sudah dipetakan dikoordinasikan dengan Dinas SDA pelaksanaan teknis di lapangan,” jelasnya.
Isnawa juga menganjurkan pembangunan bronjong dan turap mandiri untuk mencegah pergerakan tanah pada lereng yang miring. Menurutnya, langkah antisipatif sangat penting guna meminimalkan risiko bencana.
Di sisi lain, penanaman pohon di area rawan longsor yang minim vegetasi juga menjadi salah satu solusi yang didorong oleh BPBD demi menstabilkan tanah dan mencegah longsor.
“Penanganan bencana harus secara komprehensif. Upaya antisipasi bisa dilakukan swadaya atau kolektif oleh masyarakat,” ucap Isnawa.
Wilayah yang masuk Zona Menengah potensi gerakan tanah di Jakarta antara lain berada di Jakarta Selatan (Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan) serta Jakarta Timur (Kramat Jati dan Pasar Rebo).
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah