PROTIMES.CO – CENTRA Initiative Indonesia mengkritik kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir yang mengangkat Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog.
Ketua Badan Pengurus CENTRA Initiative, Al Araf menegaskan bahwa pengangkatan prajurit aktif TNI menjadi Direktur Utama Bulog semakin mempertegas kembalinya dwifungsi TNI, seperti yang pernah terjadi pada masa otoritarian Orde Baru.
“Penempatan TNI aktif di jabatan sipil yang mengabaikan hukum akan berdampak pada menguatnya militerisme ke dalam lembaga sipil, serta memengaruhi profesionalisme pemerintahan sipil dan mengganggu jenjang karir di birokrasi sipil,” kata Al Araf, Rabu (11/2/2025).
Selain itu, penempatan TNI di jabatan sipil menunjukkan semakin mundurnya profesionalisme TNI sebagai unit pertahanan negara.
Al Araf mengatakan, TNI seharusnya lebih fokus memperkuat dirinya dengan spesialisasi, kompetensi, dan pengalaman militer untuk kemudian siap menghadapi ancaman pertahanan (eksternal) dan perang modern.
“Pelibatan TNI ke ranah sipil untuk berbisnis dan memimpin perusahaan negara justru mencederai profesionalisme TNI yang hingga saat ini masih memiliki banyak rapor merah,” tuturnya.
Dalam hal ini, CENTRA Initiative Indonesia mendesak Menteri BUMN, Erick Thohir serta Presiden Republik Indonesia, untuk meninjau kembali penunjukan tersebut.
“DPR harus segera memanggil Menteri BUMN untuk dievaluasi terkait pengangkatan ini. Semangat memajukan Indonesia tidak semestinya harus melangkahi prinsip demokrasi dan semangat reformasi dan melanggar hukum/undang undang,” pungkasnya.
Pewarta: Khairul Anwar
Editor: Khopipah Indah Lestari