PROTIMES.CO – Keamanan siber atau yang biasa dikenal dengan cyber security semakin menjadi perhatian global seiring meningkatnya serangan siber yang menargetkan perusahaan, lembaga pemerintahan, hingga individu pengguna gawai. Akan tetapi, di Indonesia, kesadaran akan pentingnya bidang ini masih perlu ditingkatkan, termasuk dalam aspek pendidikan.
Menurut laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serangan siber di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Sayangnya, jumlah tenaga ahli di bidang ini masih sangat terbatas dan perhatian masyarakat Indonesia terkait keamanan siber masih minim.
Menjawab tantangan tersebut, Politeknik Jakarta International Hotels School (JIHS) dengan belasan program studi unggulan juga menghadirkan program pendidikan yang berfokus pada keamanan siber. Program ini dirancang untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi ancaman digital dan mampu memberikan solusi keamanan bagi berbagai sektor industri.
“Jadi di sini memahami pemahaman tentang cyber masih minim, padahal ancaman digital itu nyata dan sudah cukup tinggi. Tapi memang kebanyakan masyarakat kita belum begitu paham tentang cyber security,” kata Taufik Hidayat, Direktur Politeknik Jakarta International Hotels School (JIHS), kepada Protimes.
“Karena itu lulusan mahasiswa JIHS yang prodinya cyber security akan bisa menunjang kebutuhan keamanan siber di Indonesia – kayak di pusat atau antisipasi keamanan data,” sambungnya.
Program Studi Cyber Security di JIHS tidak hanya menawarkan kurikulum berbasis teori, tetapi juga praktik industri secara langsung dengan perusahaan yang telah kolaborasi.
Para mahasiswa akan mendapatkan pengalaman dalam menangani berbagai tantangan keamanan digital, termasuk forensik siber, manajemen risiko, dan strategi perlindungan data.
Pewarta: Dzakwan Edza
Editor: Khopipah Indah Lestari