Press "Enter" to skip to content

Menteri P2MI Gandeng JETRO-ERIA untuk Perkuat SDM dan Pelindungan PMI ke Jepang

(Foto: Kementerian P2MI)

PROTIMES.CO – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menggelar pertemuan strategis dengan President Director JETRO Jakarta Office Masakazu Takahashi dan Presiden Economics Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Tetsuya Watanabe di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).

Pertemuan tersebut membahas langkah konkret untuk memperkuat ekosistem penempatan, pelindungan, dan pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Jepang dan kawasan Asia Timur.

Masakazu Takahashi menjelaskan JETRO memiliki sistem pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang memadukan program magang dan penempatan kerja secara berjenjang, baik untuk perusahaan Jepang di Indonesia maupun di Jepang.

“JETRO melihat pentingnya kesinambungan program dan siap bekerja sama dengan Kementerian P2MI. Kami juga mengajak JASCA untuk terlibat dalam pengembangan SDM,” ujar Takahashi.

Dukungan juga disampaikan ERIA. Presiden ERIA Tetsuya Watanabe menyebut pihaknya siap membantu KemenP2MI melalui riset dan pemetaan kebijakan yang berdampak pada pekerja migran Indonesia.

“Kami merasa terhormat bertemu dengan Menteri Karding dan berharap segera terwujud MoU setelah pertemuan ini. ERIA akan mendukung KP2MI dalam riset pelindungan, penempatan, dan pemberdayaan pekerja migran,” kata Watanabe.

Abdul Kadir Karding menegaskan kerja sama ini tidak hanya fokus pada penyaluran tenaga kerja, tetapi juga perlindungan dan penguatan kapasitas SDM agar PMI semakin kompetitif.

“Kami memanfaatkan jejaring perusahaan Jepang di Indonesia, menyediakan informasi pasar kerja, serta mengembangkan pelatihan dan sertifikasi bersama sesuai standar Jepang,” jelas Karding.

“Selain itu, riset integrasi data, pemetaan peluang kerja, dan pemahaman regulasi di negara tujuan sangat diperlukan,” imbuhnya.

Ia juga mendorong pembangunan platform regional di ASEAN dan Asia Timur untuk memperkuat posisi tawar Indonesia dalam penempatan dan perlindungan PMI.

“Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM harus berjalan seiring dengan penguatan bidang keterampilan pekerja migran Indonesia, agar tenaga kerja kita memiliki daya saing tinggi di pasar internasional,” tukasnya.

Pewarta: Khairul

Editor: Khopipah

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *