Press "Enter" to skip to content

DPR Usul Dana Program CSR Pupuk Kaltim Digunakan untuk Pengadaan Mobile Unit Tester Lahan

Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo. (Foto: DPR RI)

PROTIMES.CO – Komisi IV DPR RI mengusulkan agar alokasi dana program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Industri Pupuk Indonesia digunakan untuk pengadaan mobile unit tester lahan yang sangat berpotensi meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan pupuk. 

Hal ini disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo saat Komisi IV melakukan kunjungan reses di Pabrik Pupuk Kaltim di Bontang.

Firman, yang juga politikus senior Golkar, menuturkan ada beberapa potensi manfaat jika dana CSR pupuk Kaltim digunakan untuk mobile unit tester.

Pertama, meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Dengan menggunakan mobile unit tester lahan, petani dapat menentukan dosis pupuk yang tepat untuk tanaman mereka, sehingga mengurangi produksi dan biaya.

Terlebih, dengan aplikasi pupuk yang lebih efisien dan terukur, produktivitas tanaman dapat meningkat, sehingga upaya mencapai target swasembada pangan dapat terbantu.

“Penggunaan pupuk yang lebih efisien juga dapat mengurangi dampak lingkungan negatif, seperti polusi air dan tanah,” kata Firman, Selasa (12/8/2025).

Di sisi lain, Firman menjelaskan bahwa dalam konteks swasembada pangan, Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa langkah strategis, seperti meningkatkan ketersediaan pupuk subsidi dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton untuk mendukung produktivitas petani.

Apalagi, PT Pupuk Indonesia langsung mendistribusikan pupuk ke kelompok tani atau pengecer, meminimalkan hambatan birokrasi.

Selain itu, teknologi industri 4.0 juga telah diterapkan. Pupuk Indonesia menerapkan hal ini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung swasembada pangan nasional.

Oleh karena itu, Firman menilai, pengadaan mobile unit tester lahan dapat menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan mencapai target swasembada pangan.

Meskipun begitu, analisis lebih lanjut tentang biaya dan manfaat dari pengadaan teknologi ini tetap perlu dilakukan.

“Alat tester lahan/tanah akan lebih menjamin dosis penggunaan pupum agar lebih efektif efesien produktif dan dapat meningkatkan pruduksi dengan dosis dan jenis pupuk yang diperlukan,” tukasnya.

Pewarta: Khairul

Editor: Khopipah

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *