PROTIMES.CO – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar mendorong penerapan skema pemagangan sebagai solusi konkret untuk mengatasi mismatch ketenagakerjaan.
Hal ini disampaikan usai menerima kunjungan kelompok Cipayung Plus Jawa Timur di Jakarta Pusat.
Menurut Menko Muhaimin, pemagangan dapat menjembatani tenaga kerja terdidik dengan kebutuhan dunia usaha yang terus berkembang.
“Kita dengan teman-teman ini akan mendorong pemagangan, di mana perusahaan-perusahaan memberikan ruang pelatihan untuk masuk dunia kerja,” ujar Muhaimin.
Ia menilai skema ini penting dilakukan guna mempercepat penyerapan tenaga kerja produktif di tengah masa bonus demografi yang kini dimiliki Indonesia.
“Waktunya masih terbatas, tinggal tujuh tahun ini. Maka mau tidak mau ayo bareng-bareng duduk bersama mencari jalan keluar agar bonus demografi kaum muda ini benar-benar produktif,” tambahnya.
Lebih jauh, Menko Muhaimin menyatakan bahwa pemuda memiliki daya tahan dan potensi yang sangat besar dalam membentuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, katanya, pemberdayaan paling efektif adalah dengan melibatkan mereka.
“Pemberdayaan paling efektif adalah melalui kaum muda. Karena di situ ketahanan, endurance-nya itu amat sangat menentukan masa depan kita,” ucapnya.
Ia juga mengaitkan strategi ini dengan pelaksanaan Inpres 8/2025 yang mendorong partisipasi aktif pihak non-pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
Skema pemagangan yang berkolaborasi dengan pihak swasta dinilai dapat memperkuat ekosistem tenaga kerja yang lebih adaptif dan responsif terhadap tantangan zaman.
Adapun kelompok Cipayung Plus Jatim yang hadir dalam pertemuan tersebut terdiri dari perwakilan organisasi PMII, HMI, GMNI, IMM, dan PMKRI Jawa Timur.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment