PROTIMES.CO — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria menegaskan pentingnya literasi digital sebagai keterampilan dasar untuk menghadapi tantangan era teknologi canggih, seperti penyalahgunaan deepfake dan kecerdasan buatan (AI).
Dalam upaya perlindungan terhadap anak dan kelompok rentan, literasi menjadi pilar utama yang diandalkan pemerintah.
“Komdigi berkomitmen menciptakan ruang digital yang aman bagi semua. Kami gencar melakukan edukasi literasi digital, melakukan takedown terhadap konten negatif, dan bekerja sama dengan aparat hukum untuk menindak kejahatan digital,” ujar Nezar.
Ia menjelaskan bahwa perkembangan teknologi membawa dampak ganda: membuka peluang, namun juga menciptakan celah ancaman, khususnya bagi kelompok perempuan dan anak.
Deepfake sebagai teknologi manipulatif kini menjadi sorotan karena berpotensi digunakan untuk menyebarkan kekerasan berbasis gender secara daring.
“Gelombang perkembangan teknologi membuka peluang luar biasa, tapi juga membuka celah ancaman yang bisa melemahkan kepercayaan antar masyarakat,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa laporan Sensity AI mencatat lonjakan 550 persen kasus deepfake sejak tahun 2019.
Nezar menggarisbawahi bahwa edukasi literasi digital harus dimulai sejak dini.
“Dalam hal ini, kami berharap di tingkat daerah sosialisasinya bisa lebih intensif untuk semua pemangku kepentingan, terutama di sekolah dan komunitas,” ujarnya.
Selain edukasi, pemerintah juga telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 atau PP Tunas yang mengatur perlindungan anak melalui sistem elektronik. Kebijakan ini memperkuat fondasi hukum bagi upaya pencegahan dan penanganan konten berbahaya.
Nezar menegaskan pentingnya kemampuan kritis dalam memilah informasi serta menjaga privasi data pribadi.
“AI seharusnya menjadi teman untuk berimajinasi dan berinovasi, bukan untuk membahayakan atau merugikan orang lain,” tegasnya.
Dengan sinergi antara pemerintah, komunitas, dan keluarga, Komdigi berharap Indonesia dapat menciptakan ekosistem digital yang sehat untuk mewujudkan generasi emas yang cerdas dan berdaya saing menuju 2045.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment