Press "Enter" to skip to content

160 Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri, Pengamat Soroti Urgensi Perbaikan Rekrutmen Kemensos

Siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas 19 Sonosewu. (Foto: Kementerian Sosial)

PROTIMES.CO – Program Sekolah Rakyat (SR) besutan Kementerian Sosial (Kemensos) kini sedang menghadapi tantangan berupa pengunduran diri massal yang dilakukan oleh 160 guru.

Pengamat pendidikan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Jejen Mustafa, menyoroti urgensi perbaikan sistem rekrutmen guru Sekolah Rakyat yang dinilainya belum optimal.

Menurutnya, perlu ada pertimbangan matang antara asal guru Sekolah Rakyat dengan lokasi penempatan di daerahnya.

“Perlu perbaikan sistem rekrutmen yang mempertimbangkan asal guru dengan penempatan,” kata Jejen di Jakarta, Senin (28/7/2025).

Dia mengatakan, aspek pribadi guru Sekolah Rakyat, seperti status lajang atau sudah berkeluarga, bahkan kesiapan asrama dan fasilitas di lokasi penempatan, seharusnya menjadi perhatian utama.

Adanya pengunduran diri guru Sekolah Rakyat secara massal ini, menurut Jejen, berpotensi mengganggu ritme proses belajar ideal di SR karena kebutuhan pengganti yang mendesak.

Meskipun begitu, ia optimistis dampak terhadap siswa dan orang tua tidak akan terlalu signifikan. 

“Siswa dan orang tua tidak akan terpengaruh signifikan karena mereka berharap banyak pada SR. Mereka berharap ada solusi cepat dan tepat,” jelasnya.

Jejen menilai pengunduran diri guru Sekolah Rakyat adalah hal yang wajar mengingat program ini digulirkan dengan sangat cepat dan di banyak titik.

Kendati demikian, ia menegaskan hal ini harus menjadi bahan evaluasi bersama demi perbaikan ke depan.

Pewarta: Khairul

Editor: Khopipah

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *