PROTIMES.CO — Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menegaskan pentingnya pendekatan berbasis data dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Ia menyebut angka terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai landasan penting dalam menyusun kebijakan pemberdayaan yang tepat sasaran.
“Data akan terus kami jadikan acuan dalam upaya mempercepat pengentasan kemiskinan agar tepat sasaran dan efektif,” ujar Muhaimin dalam pernyataan tertulis, Jumat (25/7/2025).
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 menurun 210 ribu orang dibandingkan September 2024. Penurunan ini dinilai menjadi indikator keberhasilan awal dari strategi orkestrasi pemberdayaan yang digencarkan Kemenko PM.
Muhaimin menekankan, model pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan kini dikembangkan secara lebih terarah, sesuai amanat Inpres 8 Tahun 2025. Kebijakan tersebut mendorong keterlibatan banyak pihak, termasuk lembaga filantropi dan sektor swasta.
“Model-model upaya pengentasan kemiskinan terus kami perkuat dan kembangkan dengan mengorkestrasikan kementerian/lembaga terkait agar target kemiskinan ekstrem nol persen pada 2026 dapat tercapai,” jelasnya.
Upaya pemberdayaan saat ini juga difokuskan pada 2,38 juta orang yang masih hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem. Jumlah ini sudah mengalami penurunan 0,40 juta orang dari periode sebelumnya.
Dalam pelaksanaannya, Kemenko PM menggandeng Baznas, Forum Zakat, serta mendorong optimalisasi CSR perusahaan untuk memastikan program pemberdayaan memiliki dampak langsung bagi kelompok miskin.
“Sebagai tindak lanjut di bawah amanat Inpres 8 tahun 2025, kami terus memperkuat upaya pemberdayaan di tingkat desa yang kini masih dalam. Juga mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat miskin di perkotaan, untuk terus mencapai masyarakat berdaya,” pungkas Muhaimin.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment