PROTIMES.CO — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus bergerak menanggulangi persoalan banjir dengan menetapkan lokasi sepanjang 14 kilometer untuk program normalisasi sungai. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, saat meninjau banjir di Jakarta Selatan.
“Penloknya sudah diteken Gubernur,” ujarnya singkat ketika ditanya langkah konkret Pemprov dalam menata sistem aliran air di Ibu Kota.
Langkah tersebut menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang Pemprov DKI untuk mengurangi risiko banjir di Jakarta.
Selain itu, Rano menjelaskan bahwa banjir di Jakarta disebabkan oleh kombinasi tiga faktor utama, yaitu air rob dari laut, hujan lokal, dan kiriman air dari hulu seperti Bogor.
“Nah, kalau sudah begini, Jakarta ini seperti tempurung. Akibatnya ya pasti banjir,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rano juga menyampaikan bahwa Jakarta tidak bisa bekerja sendiri dalam menghadapi banjir, mengingat dampaknya yang juga dirasakan wilayah sekitar seperti Tangerang Selatan dan Bekasi.
Ia menyebut Pemerintah Pusat tengah menyusun pembentukan Dewan Kawasan Aglomerasi (DKA) untuk wilayah Jabodetabek-Punjur sebagai bagian dari solusi jangka panjang.
Penanganan kolaboratif juga telah dilakukan Pemprov DKI melalui layanan Transjabodetabek guna mendorong pemerataan pembangunan.
“Misalnya Transjabodetabek itu juga bagian dari pengembangan wilayah sekitar Jakarta,” tuturnya.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat sistem mitigasi banjir yang lebih holistik di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah







Be First to Comment